Kebebasan Itu Omong Kosong

THINK AGAIN about "Freedom/Kebebasan"!!

Liberty?

Are You Sure?

Perumpamaan

Pilih Mau Jadi yang Mana?

Bunga Mawar Merah

When the sky is torn apart, so it was (like) a red rose, like ointment, then which of the favours of your Lord will you deny?

Rabu, 26 Januari 2011

Hati-hati! Racun BPA di Struk Pembayaran

Washington, Ancaman bahan beracun dalam bahan plastik yang dikenal dengan BPA (Bisphenol-A) terus berlanjut. Jika dulu yang diwaspadai hanya botol susu dan botol minuman, kini ancaman BPA juga terdapat pada struk pembayaran.

Studi terbaru menemukan bahwa struk pembayaran mengandung kadar bisphenol A (BPA) yang tinggi. Dalam penelitian terbaru ini baru pada kertas struk pembayaran di negara Amerika, namun diduga di negara lain pun tidak jauh berbeda.

Tim dari AS menguji struk pembayaran yang terbuat dari kertas termal yang dikumpulkan dari 22 pusat belanja dan kafe di Amerika. Peneliti menemukan separuh dari kertas tersebut mengandung kadar BPA dalam jumlah besar. BPA yang digunakan ini untuk membuat tinta agar terlihat pada struk pembayaran termal.

Zat kimia yang menyerupai hormon estrogen pada perempuan ini diketahui dapat menimbulkan risiko terhadap kesehatan, terutama untuk anak-anak muda.

Jika seseorang memegang kertas tersebut selama 10 detik, maka akan memindahkan 2,5 mikrogram BPA dari kertas ke jari seseorang. Sedangkan jika menggosoknya akan meningkatkan jumlah BPA yang berpindah ke jari sekitar 15 kali lipat.

Peneliti mengungkapkan sejak BPA ditemukan pada lapisan tepung dalam kertas termal, ilmuwan telah menemukan pula kandungan BPA di dalam objek-objek lainnya. BPA masih banyak digunakan dalam botol air plastik, kaleng minuman ringan, kasus telepon seluler dan juga komputer.

Sementara peneliti dari Washington Toxics Coalition and Safer Chemicals menemukan bahan kimia pada 21-22 kertas tagihan yang diuji, meskipun kandungannya dalam tingkat yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan struk pembayaran.

Lebih dari 130 penelitian selama dekade terakhir menunjukkan tingkat BPA yang tinggi berhubungan terhadap masalah kesehatan serius, termasuk kanker payudara, obesitas dan pubertas dini.

Pada November 2010, Uni Eropa telah memberikan larangan penggunaan BPA dalam botol susu bayi. Karena hasil studi dari hewan uji menunjukkan zat tersebut mempengaruhi perkembangan saraf dan perilaku tikus laboratorium jika terpapar BPA saat masih di kandungan atau di awal kehidupannya. Sedangkan negara pertama yang melarang pemakaian BPA adalah Kanada.

Sedangkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menemukan hubungan antara paparan BPA yang rendah dengan masalah kesehatan yang merugikan.

Peneliti  WHO menemukan kandungan BPA yang ditemukan dalam urine seseorang memiliki kadar yang relatif sama dengan BPA yang masuk ke tubuhnya. Artinya sebagian besar atau mungkin bahkan semuanya bisa diekskresikan atau dikeluarkan secara alamiah dari dalam tubuh.

"Untuk itu diperlukan aturan hukum yang kuat mengenai penggunaan bahan kimia tersebut dalam struk pembayaran, tagihan dan banyak produk lainnya," ujar Andy Igrejas, direktur Safer Chemicals, seperti dikutip dari Dailymail, Minggu (12/12/2010).

Sumber : detik.com diskes

Selasa, 25 Januari 2011

Media AS Dikuasai Kaum Salibis untuk Melawan Kaum Muslim

mediaumat.com- Tampaknya Amerika mulai hilang kesabarannya ketika dihadapkan pada fakta yang tidak ingin seorangpun membongkarnya, sekalipun orang itu adalah orang Amerika dan sekaligus tokoh media terkemuka. Akibatnya, tokoh media Amerika terkemuka, Seymour Myron Hersh menghadapi berbagai kecaman di Amerika karena kuliah yang ia berikan di Qatar. Di mana dalam kuliahnya itu Hersh mengatakan: "Angkatan bersenjata Amerika diarahkan dan dikendalikan oleh kaum salibis dan fundamentalis Kristen yang  bertujuan untuk mengubah masjid menjadi gereja."
Kuliah Doha
Fakultas Urusan Internasional di Georgetown University di Qatar telah mengundang Hersh di Doha baru-baru ini untuk memberikan kuliah berjudul: "Politik Luar Negeri Obama-Bush: Mengapa Amerika Tidak Mampu Berubah". Kuliah itu sebagai bagian dari rangkaian kuliah berharga yang disponsori oleh Georgetown Center untuk Studi Internasional dan Regional. Dalam kuliahnya itu Hersh berkata: "Jenderal Stanley McChrystal, mantan panglima pasukan Amerika di Afghanistan adalah salah satu dari sekian banyak perwira senior di militer AS yang menjadi pendukung atau anggota organisasi Katolik, seperti "Opus Dei" dan "Knights of Malta".
Hersh, yang merupakan salah satu investigasi jurnalis terkemuka di Amerika Serikat mengatakan bahwa para penasehat mantan Presiden George W. Bush dari neo-konservatif, maka mereka itu bekerja sesuai dengan politik yang mengatakan "kami akan mengubah masjid menjadi katedral". Ia menambahkan: "Ini bukan sebuah sikap yang dimiliki oleh sebagian dari tentara itu, melainkan perang salib secara tekstual. Mereka menyebut dirinya sebagai pelindung umat Kristen. Mereka melindungi umat kristen dari ancaman kaum Muslim, seperti yang terjadi pada abad ketiga belas. Dan ini ini adalah tugas mereka." Hersh menyatakan penyesalannya bahwa Presiden Barack Obama melalaikan perubahan politik luar negeri AS. Bahkan ia berkata: "Sekalipun kami telah memprotes seorang pria kulit hitam yang marah, kami belum mendapatkannya."
Pernyataan Hersh ini mendapat kecaman luas di Amerika Serikat, khususnya dari David Bolger, juru bicara Jenderal McChrystal, yang mengatakan: "Jenderal McChrystal tidak pernah di Knights of Malta. Sehingga perkataan Hersh itu tidak benar dan tidak berdasar." Pernyataan Hersh juga dikritik oleh Ketua Liga Katolik, Anthony William Donohue, yang biasa dipanggil Bill Donohue, yang berkata: "Hersh sudah biasa mengkritik semua lembaga-lembaga Amerika, maka perkataannya tentang Knights of Malta bukan hal yang mengejutkan."
Perang Salib Terhadap Kaum Muslim
Sumber di "Pentagon" tidak menyangkal bahwa ada sedikit bukti tentang konspirasi fundamentalis yang begitu luas di dinas kemiliteran. Dan meskipun beberapa insiden terkait upaya-upaya para perwira militer yang meyakinkan personilnya agar menganti agamanya dan memeluk Kristen, namun militer AS menolak perilaku ini.
Hersh mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis lalu bahwa "Tidak ada yang mengatakan bahwa perang itu sepenuhnya adalah perang salib, namun para pemimpin pasukan khusus menggiring pada gagasan bahwa itu adalah perang salib."
Hersh mengatakan bahwa istilah "seorang pria kulit hitam yang marah" adalah citra simbolik yang sering digunakannya dalam berbicara dan disambut tertawa oleh para pendengarnya. Tokoh media AS, Hersh menulis artikelnya yang pertama di majalah "New Yorker" pada tahun 1971. Dan sejak 1993 ia menulis secara teratur, serta diperhitungkan berkat laporan-laporan yang dipublikasikannya pada tahun 2005 tentang perlakuan buruk Angkatan Bersenjata AS terhadap para tahanan di penjara Abu Ghraib.
Dalam hal ini sama saja, apakah para pejabat AS membantah pernyataan Hersh yang dikatakan saat memberikan kuliah di Doha, atau menguatkannya, maka yang pasti adalah bahwa George W. Bush melancarkan perang salib terhadap dunia Islam, dan meneror kaum Muslim di seluruh dunia. Di mana Bush berkata: "Siapa saja yang menolak bersama kami, maka ia musuh kami." Dan sayangnya, perang terhadap kaum Muslim masih berkecamuk hingga saat ini (istdy)

Senin, 24 Januari 2011

Doktrin Gereja Sebabkan Krisis & Perpecahan

Hj Irena Handono, Pakar Kristologi, Pendiri Irena Center
Doktrin Trinitas bukanlah ajaran yang diturunkan dari Tuhan. Doktrin Trinitas hanya digagas dan diterapkan lewat penyelenggaraan konsili di sepanjang sejarah.
Doktrin gereja mempunyai sekian banyak kelemahan sehingga selalu saja menimbulkan perpecahan-perpecahan baik di awal kekristenan hingga kini. Dalam hal ini yang saya maksud adalah doktrin Gereja Katholik yang mengklaim diri sebagai Kristen paling awal.
Krisis gereja tidak lain dan tidak bukan, diakibatkan karena doktrin gereja yang mendapat pertentangan baik dari gereja Kristen yang lain maupun dari lembaga-lembaga Katholik, badan-badan di bawah Sri Paus. Dan Sri Paus, terutama Yohanes Paulus II telah melakukan upaya sedemikian rupa untuk meredam gejolak akibat krisis tersebut, sebagaimana isi Konsili Vatikan II tahun 1965 M.
Sebenarnya akar krisis ini telah muncul sejak dua ribu tahun silam, di mana di dalamnya memuat hal-hal yang kontradiksi yang dianggap tidak dapat diterima atau tidak sejalan dengan logika karena disebabkan beberapa penyimpangan-penyimpangan yang telah terbukti secara ilmiah dan secara dokumenter, sebagaimana akal para Kristen yang juga tidak lagi dapat menerimanya pada saat ini.
Beberapa unsur penting yang membentuk doktrin Kristen yaitu: Trinitas, Yesus, Rahasia-rahasia, Injil-Injil dan beberapa wasiat. Kita akan membahas satu persatu doktrin Kristen ini secara berkelanjutan yang dibagi beberapa edisi seperti tulisan-tulisan yang lalu.
Trinitas
Trinitas adalah salah satu dari pondasi dasar tempat tegaknya agama Kristen. Doktrin ini menyatakan demikian, “Bapa adalah Tuhan, anak adalah Tuhan dan Roh kudus adalah Tuhan, akan tetapi hanya ada satu Tuhan, Tuhan dalam tiga oknum” (Encyclopedia Bordas, 231/1)
Perlu diketahui, orang-orang Kristen tidak mengenal kata Trinitas sebelum penghujung abad kedua. Penggunaan Trinitas pertama adalah dalam buku Theophilus Antholacy untuk Autolycus (A.Autolycus. Dieu: Pere, Fils, Espirit). Hal ini membuktikan bahwa Trinitas sama sekali tidak tersebut dalam Al Kitab/Bibel. Tapi merupakan doktrin yang telah tersusun seiring dengan perjalanan waktu.
Pengenalan Trinitas pada abad-abad pertama inilah yang menyebabkan sejumlah perpecahan yang akhirnya menyebabkan digelarnya Konsili Nicea I pada tahun 325 M. Seorang uskup dari Alexandria bernama Arius (256-336 M) berpendapat bahwa Yesus yang disebut Anak, bukanlah berasal dari karakter ketuhanan Bapa. Sebab Bapa bersifat azali; tidak berawal tidak berakhir. Sedangkan anak adalah dilahirkan, artinya ia memiliki awal dan akhir, bersifat materi fisik, artinya ia diciptakan, dan ia bukanlah tuhan. Namun Arius dan pengikut-pengikutnya justru dikucilkan dan dikecam dalam Konsili Nicea.
Setelah Konsili Nicea I, banyak orang-orang Kristen yang terbunuh akibat tidak mau menerima keputusan Konsili I, termasuk para pengikut Arius. Di sini tampak kepentingan politis Kaisar Konstantin yang menggunakan Gereja untuk mempertahankan keutuhan wilayahnya.
Perpecahan dalam gereja dan cabang-cabangnya pun makin bertambah parah sehingga kemudian diselenggarakan Konsili Konstantin II pada Juli tahun 381 M. Di Konsili ini ditetapkan penerapan doktrin secara final terhadap semua orang tanpa kecuali yang bentuknya telah digagas pada Konsili Nicea I, disertai pengasan bahwa Roh Kudus adalah sama dengan Tuhan dan Yesus!
Akan tetapi gagasan ini tak bisa sepenuhnya diterima. Pada September di tahun yang sama, secara mendesak akhir-nya terselenggara Konsili Ecuila di Italia untuk menolak keputusan yang dihasilkan Konsili Konstantin. Konsili Fairul di sebelah Utara Timur Italia yang berlangsung pada tahun 796 M isinya mengecam gereja Yunani akan konsep Roh Kudus. Pada tahun 807 M Gereja Yerussalem (Al Quds) menetapkan konsep penyamaan antara Roh Kudus dengan Bapa dan anak. Inilah yang menyebabkan lebih banyak lagi perten-tangan dan konflik.
Tahun 809 M, Konsili Exlachabl di selatan Perancis mengakui konsep Trinitas, tapi para pembesar keuskupan Prancis menolak memasukkan konsep tersebut secara resmi dalam doktrin Kristen. Selan-jutnya, tahun 1099 M bulan Oktober, Konsili Bari di selatan Italia, gereja Yunani mengakui konsep Trinitas.
Dari pemaparan di atas kita dapat melihat bahwa Doktrin Trinitas bukanlah ajaran yang diturunkan dari Tuhan. Doktrin Trinitas hanya digagas dan diterapkan lewat penyelenggaraan konsili di sepanjang sejarah. Hal ini bisa dibuktikan lewat dokumen-dokumen sejarah dan gereja, kendati ada upaya penyelewengan dan penutupan sejarah terhadap dokumen-dokumen tersebut.
Dari sini kemudian terbukti bahwa ada tangan-tangan yang tak bertanggung jawab yang mempermainkan kitab Injil. Yaitu keberadaaan ayat Matius 28:19, yang berbunyi demikian, “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,”
Sebagaimana diketahui, ayat ini sesungguhnya ditulis setelah tahun 70 atau 80 M. Yakni tepatnya setelah Konsili I Al Quds tahun 51 M. Penempatan ayat tambahan ini dalam Injil Matius membuktikan terjadinya proses penyelewengan dalam Injil. Karena sejak awal hingga akhir masa kenabian Isa as, ia selalu menekankan perbedaan antara dirinya dengan Tuhan (Markus 12:29-30; Markus 13:32; Matius 19:17; Yohanes 20:17; Yohanes 14:28; Matius 4:10; Matius 21:11; Matius 23:9; Lukas 7:16; Lukas 13:33; Yohanes 6:14; Yohanes 8:40; Lukas 24:19; Yohanes 14:24; Markus 12:29-30; Markus 13:32; Matius 19: 16-17).

Minggu, 23 Januari 2011

Kejadian Legionella di Bali

class='kol_img_news' Kementerian Kesehatan menyatakan akan terus menyelidiki dugaan wabah legionella di Bali setelah dilaporkan ada beberapa turis Australia terkena serangan bakteri tersebut. Bakteri ini menyerang saluran pernafasan.
"Tadi pagi tim baru datang dari Bali dan akan memeriksa sampel di laboratorium kami di Yogyakarta. Mungkin hasilnya seminggu lagi baru ketahuan," kata Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan Prof Tjandra Yoga Aditama di Jakarta, Rabu.
 Selama melakukan penyelidikan mengenai kemungkinan adanya wabah tersebut, Dinas Kesehatan terkait disebut Tjandra telah melakukan desinfektan terhadap lokasi-lokasi yang diduga menjadi tempat penularan. "Ada dua daerah yang dilakukan desinfektan," katanya.
Tjandra mengungkapkan pihak Kementerian Kesehatan dari Australia telah menghubungi pihaknya mengenai kemungkinan adanya wabah lewat jaringan International Health Regulations (IHR) yang diikuti kedua negara.
Adanya jaringan tersebut memang mewajibkan suatu negara untuk melaporkan adanya dugaan kasus wabah agar dapat ditangani dan untuk antisipasi penularan selanjutnya.
 Sementara itu, sebanyak 10 orang turis asal Australia telah dipulangkan karena terjangkit penyakit legionella yang merupakan suatu penyakit infeksi disebabkan oleh bakteri Legionella dan menyerang saluran napas di paru-paru.
Apa itu Legionaire Disease?
Dalam bahasa Inggris penyakit ini disebut Legionaire Disease dan masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan. Bakteri Legionella biasanya berkembang di air, khususnya pada lingkungan yang hangat seperti pada bak mandi dengan air panas, tangki berisi air panas, sistem pipa dan sistem pendingin udara.
Dalam situs kalbe.co.id, legionellosis adalah suatu penyakit infeksi bakteri akut yang bersifat new emerging diseases. Secara keseluruhan baru dikenal 20 spesies dan penyebab Legionellosis adalah Legionella pneumophila.
 Legionellosis terjadi di Philadelphia Amerika Serikat pada tahun 1976 dengan jumlah kasus 182 dan kematian 29 orang.
Di Indonesia kasus ini ada di sejumlah tempat antara lain di Bali (1996), di Karawaci Tangerang (1999), dan di sejumlah kota lainnya. Dari hasil survai tahun 2001 atas petugas air menara sistem pendingin di hotel-hotel di Jakarta dan Denpasar ditemukan hampir 90 persen  pernah terpajan bakteri Legionella.
Bakteri Legionella biasa hidup di air laut, air tawar, sungai, lumpur, danau, mata air panas, genangan air bersih, air menara sistem pendingin di gedung bertingkat, hotel, spa, pemandian air panas, dan air tampungan sistem air panas di rumah-rumah.
Juga air mancur buatan yang tidak terawat baik, endapan, lendir, ganggang, jamur, karat, kerak, debu, kotoran, atau benda asing lainnya. Bakteri ini juga terdapat di peralatan rumah sakit seperti alat bantu pernafasan.
Legionella pneumophila termasuk bakteri Gram negatif, berbentuk batang, tidak meragi D-glukosa, tidak mereduksi nitrat menjadi nitrit.
Koloni bakteri ini hidup subur menempel di pipa-pipa karet dan plastik yang berlumut dan tahan kaporit dengan konsentrasi klorin 2­6 mg/l. Legionella dapat hidup pada suhu antara 5,7°C - 63°C dan hidup subur pada suhu 30°C - 45°C.
Penularan Legionella pada manusia, antara lain melalui aerosol di udara atau minum air yang mengandung Legionella; dapat pula melalui aspirasi air yang terkontaminasi, inokulasi langsung melalui peralatan pernafasan dan pengompresan luka dengan air yang terkontaminasi. Masa inkubasi 1-10 hari.
"Di Australia, memang sering terjadi 'outbreak' penyakit ini. Dalam lima tahun terakhir sudah belasan kali," kata Prof Tjandra. (roh)
http://www.diskes.jabarprov.go.id

Sabtu, 22 Januari 2011

Unjuk Rasa Anti Amerika Digelar di Pakistan


mediaumat.com- Lebih dari 2.000 orang demonstran di kota Miranshah pada Jumat (21/1) menuntut Washington dan badan intelijen AS CIA untuk bertanggung jawab atas meningkatnya kematian warga sipil di Pakistan.
Mereka menyerukan agar segera mengakhiri serangan rudal AS di wilayah Waziristan Utara di sepanjang perbatasan Afghanistan.
Waziristan Utara dan daerah suku lainnya di Pakistan barat laut telah sering menjadi sasaran serangan pesawat AS selama beberapa tahun terakhir.
Para peserta meneriakkan slogan-slogan anti-AS dan membakar patung Presiden AS Barack Obama.
"Pembunuh, pembunuh, CIA pembunuh", "Hentikan serangan udara" dan "Teman Amerika adalah pengkhianat," teriak massa aksi.

Serangan udara, yang diprakarsai oleh mantan Presiden AS George W. Bush, telah meningkat semenjak di bawah pemerintahan Obama.
Pada tahun 2010, tidak serangan udara AS meningkat dua kali lipat dan sedikitnya 1200 orang meninggal dalam 124 serangan udara tersebut.
Washington mengklaim bahwa serangan udara ditujukan pada militan, namun sebagian besar korban serangan merupakan warga sipil.
Menurut sumber-sumber Pakistan, serangan udara membunuh hampir 50 warga sipil untuk setiap seorang militan yang mereka targetkan -- ketepatan sasaran hanya mencapai 2 persen.
Isu korban sipil telah merenggangkan hubungan antara Islamabad dan Washington sebagaimana pemerintah Pakistan berulang kali keberatan terhadap serangan tersebut.

Meningkatnya jumlah korban sipil yang tewas telah memicu sentimen anti-Amerika di Pakistan dengan Islamabad mengutuk serangan, dengan alasan bahwa mereka melanggar kedaulatan negara. (prtv/kh)

Jumat, 21 Januari 2011

Anak - anak Paling Banyak Jadi Korban Asap Rokok

Kepulan asap rokok paling membebani anak-anak. Mereka terpaksa menjadi perokok pasif. Bahkan, sejak dilahirkan—ketika terdapat orang dewasa yang merokok di sekitar mereka.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menguatkan besaran dampak asap rokok (second hand smoke) pada mereka yang tidak merokok lewat sebuah studi.

Studi yang diterbitkan akhir November 2010 itu mengambil data dari 192 negara. Guna mendapat data komprehensif dari semua negara itu, para peneliti menggunakan data tahun 2004. Mereka menggunakan model matematika untuk memperkirakan kematian dan jumlah tahun yang hilang dari para perokok pasif (perbandingan evaluasi risiko). Hasilnya, paparan asap rokok mengakibatkan

603.000 kematian prematur pada 2004. Kematian itu disebabkan penyakit jantung, infeksi saluran pernapasan bawah, asma, dan kanker paru.

Anak-anak termasuk yang terbanyak terpapar asap rokok atau menjadi perokok pasif dibandingkan kelompok umur lainnya. Hasil studi itu menemukan 40 persen anak terpapar asap rokok. Selebihnya, 33 persen laki-laki dan 35 persen perempuan tidak merokok yang terpapar asap rokok. Anak-anak umumnya terpapar asap rokok di lingkungan rumah.

Sekitar 166.000 anak di antaranya meninggal karena penyakit terkait asap rokok dan umumnya di negara miskin atau berpendapatan menengah. Sedangkan beban penyakit terbesar yang disandang perokok pasif anak di bawah usia lima tahun ialah infeksi saluran pernapasan bawah—jumlahnya 5.939.000 kasus dan asma pada anak-anak 651.000 kasus. Tak heran, karena anak masih amat rentan dan dalam proses pertumbuhan.

Para perokok pasif dewasa juga menanggung penyakit, terutama perempuan. Kematian akibat penyakit terkait asap rokok paling tinggi pada kelompok perempuan, 281.000 (47 persen) dibandingkan pada laki-laki, yakni 156.000 kasus (26 persen).

Salah seorang peneliti, yakni Dr Annete Prus-Ustun dari Departemen Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan WHO, menuliskan, paparan asap rokok umum terjadi di banyak negara. Namun, dampak dari paparan tersebut belum banyak diketahui. Dua pertiga kematian lantaran paparan asap rokok terjadi di kawasan Asia Selatan dan Afrika.

Sekitar 93 persen populasi dunia tinggal di wilayah yang masih belum menerapkan regulasi kawasan dilarang merokok.

Hanya sekitar 7,4 persen dari total penduduk dunia hidup dalam kawasan yang menerapkan larangan merokok, khususnya di area publik.

Padahal, regulasi itu dapat melindungi masyarakat umum dari bahaya asap rokok. Di tempat yang mengimplementasikan regulasi itu, paparan terhadap asap rokok di lokasi berisiko tinggi, seperti bar dan restoran, berkurang hingga 90 persen.

Secara umum di ruang publik, paparan turun hingga 60 persen berkat regulasi itu.

Pruss-Ustun mendorong agar negara-negara dapat mengendalikan konsumsi tembakau lewat berbagai strategi demi melindungi kesehatan masyarakatnya.(www.thelancet.com/ www.who.int/INE)



sumber : kompas.com

Kamis, 20 Januari 2011

me

it's me
just a girl
an ordinary girl
 can make mistakes
n make cakes too
wanna be good girl
help me ...

Rabu, 19 Januari 2011

Maaf

Pilu...
Bila ku ingat masa itu...
Perselisihan itu...
Buat jarak kau dan aku...
Resah tiada menentu...
Hilang ramahmu...
Enggan aku begini...
Enggan begini...
Kawan...
Episode kehidupan...
Yang telah berlalu...
Buat nuraniku menangis...
Mungkin karena egoku...
Maaf begini...
Maaf aku begini...

Selasa, 18 Januari 2011

need u

ehm...lagi ngapain???
lagi macul...
what?! macul??!!
iya macul modern, euweuh paculna oge bari jeung teu di sawah...dah tau lagi ngprint,pake tanya lagi!
hee...maap...maap...geus teu?! da urang oge rek ngeprint...
geus...sok wae atuh...
ieu colok kamana yeuh?! laptopna nginjeumnya?!
marangga...scan heula atuh bisi loba pirusan...
ngprint naon?! titadi asa teu anggeus2,,asa pangsibukna geuning?!
ieu,,ngprin jang pelatihan isukan,,teu anggeus2 yeuh...
naha kitu teu anggeus2?! teu dibantuan sugan?!
teu...atuh dieu bantuan ku didinya...ambeh tereh anggeusna...
ngke bae mun nungguan urang mah...
gandeng! mun nungguan maneh,,iraha anggeusna bageur?!
hee...iraha boh iraha weeee...

i need u'r help my friends...
ku tak bisa sendiri selesaikan tugas ini...
ini tugas kita bersama...
halaman ini penuh daun...
ku hanya sebatang lidi...
walau ku bisa bersihkan halaman ini...
tapi...bukankah kita dikejar waktu?!
ikatkanlah lidimu juga kawan...
i need u...

Minggu, 16 Januari 2011

Friday, 14 January 2011 07:35
Oleh: Prof. Dr. Ing. Fahmi Amhar
Apakah Anda termasuk tipe orang yang sehat, yaitu yang berpandangan hidup positif, cukup gizi, dan cukup gerak?  Dewasa ini makin banyak orang yang kurang gerak.  Mereka lebih banyak menghabiskan waktunya di atas kursi atau kendaraan.  Bahkan untuk jarak tak sampai seratus meter saja, ada yang memilih naik kendaraan bermotor.  Walhasil mereka lebih mudah tersengal-sengal ketika harus berjalan kaki saat tak ada kendaraan, apalagi berlari-lari mengejar pesawat.  Karena itu makin banyak pula yang mengalami keluhan pada organ pernafasannya, baik yang ringan seperti tenggorokan, maupun yang berat seperti jantung.  Serangan jantung menjadi pembunuh nomor satu.  Dan operasi jantung menjadi rutinitas. 

Namun jarang orang tahu, bahwa tanpa seorang ilmuwan Muslim abad 13 M, operasi jantung itu mungkin masih jadi angan-angan.  Orang itu adalah Alauddin Abu al Hassan Ali ibn Abi Hazm al-Quraisyi al Dimashqi atau lebih dikenal dengan nama Ibn an-Nafis, yang lahir 1213 M di Damaskus dan kemudian bekerja di Cairo.

Ibn an-Nafis, seperti banyak ilmuwan di masa Daulah Khilafah, adalah seorang polymath (pakar berbagai ilmu), yaitu ahli hadits, faqih madzhab Syafi'i, ahli bahasa, astronom, dokter bedah, ahli mata, dan ahli jantung.

Ibn an-Nafis adalah orang pertama yang menggambarkan sirkulasi darah di jantung dengan benar.  Penemuannya ini membatalkan teori yang telah berusia 1000 tahun dari Galen, sang filsuf Yunani.  Ibn an-Nafis menyatakan bahwa darah di jantung bilik kanan akan menuju bilik kiri hanya melalui paru-paru, dan bukan lewat pori-pori antar bilik sebagaimana diteorikan Galen.  Teori Ibn an-Nafis ini menurut sejarawan ilmu George Sarton, jauh mendahului William Harvey, yang dianggap penemu peredaran darah dari abad 17.

Namun tidak hanya soal peredaran darah di jantung.  Ibn an-Nafis juga memberikan kontribusi yang signifikan dalam memahami peredaran darah ke otak, cara kerja otot, syaraf dan mata.  Kaitan antara peredaran darah, otak dan syaraf sangat penting dalam penanggulangan serangan stroke.

Dalam kaitan dengan syaraf ini, dia membedakan antara jiwa (soul) dan ruh (spirit) seraya menolak ide Ibnu Sina maupun Aristoteles yang menganggap bahwa jiwa berada di jantung.  Ibn an-Nafis berargumentasi bahwa jiwa terkait dengan keseluruhan, bukan satu atau beberapa organ.  Kesimpulannya “jiwa berhubungan dengan segala zat yang temperamennya disiapkan untuk menerima jiwa”, dan “jiwa tidak lain adalah kemampuan manusia untuk menyadari dirinya”.  Sedang tubuh adalah terkait kemampuan pengenalan (cognition), perasaan (sensation), khayalan (imagination) dan naluri (animal locomotion), dan ini bukan berasal dari jantung melainkan dari otak.

Selain itu Ibn an-Nafis mengkritik habis teori embriologi (pembentukan janin) baik dari Galen, Aristoteles maupun Ibnu Sina.  Dia berpendapat bahwa sperma laki-laki maupun sel telur perempuan memiliki peluang yang sama untuk mendominasi sifat-sifat janin, tidak selalu laki-laki selalu mendominasi seperti teori sebelumnya.

Pengetahuan Ibn an-Nafis yang luar biasa tak lain juga karena dia adalah pelopor kedokteran eksperimental, termasuk dari bedah mayat.  Dengan itu dia berhasil mengembangkan pemahaman yang lebih akurat atas berbagai proses metabolisme, sistem anatomi, fisiologi, psikologi dan pulsology, yang sebagian menggantikan teori penduhulunya, termasuk dari Ibnu Sina. 

Pada 1242 M, saat usianya baru 29 tahun, Ibn an-Nafis mempublikasikan karyanya yang paling terkenal, yaitu Syarah Tasyrih al-Qanun Ibn Sina atau komentar atas buku Ensiklopedi Kedokteran Ibnu Sina.  Setelah itu dia praktis menulis buku tandingan, The Comprehensive Book of Medicine, yang mencapai 43 jilid saat usianya 31 tahun.  Sepanjang hidupnya, dia menulis sekitar 300 jilid, meski hanya 80 yang sempat dipublikasikan sebelum wafatnya.  Inilah ensiklopedi kedokteran terbesar hingga saat itu.

Pada jilid 33, 42 dan 43 dari ensiklopedi ini, dia merinci tatacara operasi bedah yang untuk kuliahnya dibagi dalam tiga “taklim”.  Taklim pertama tentang prinsip-prinsip bedah.  Di sini dia merinci tahapan-tahapan operasi dan peran serta dari pasien, dokter maupun perawat di setiap tahap.  Taklim kedua tentang peralatan bedah.  Sedang taklim ketiga membahas segala jenis operasi yang telah dikenal hingga saat itu. 

Selain yang bersifat pengobatan, Ibn an-Nafis juga menulis kitab diet untuk membantu penyembuhan dan mencegah sakit.  Kitab ini berjudul Mukhtar fil-Aghdhiya (The Choice of Foodstuffs).  Dia lebih suka bila pasien mengontrol makanannya daripada memberi resep obat.

Selain di profesi keilmuwannya ini, Ibn an-Nafis juga menulis beberapa novel sastra.  Salah satu karyanya berjudul Al-Risalah al-Kamiliyyah fil Sirah an-Nabawiyyah (Kehadiran Kamil pada Sejarah Nabi).  Ini adalah novel pertama yang tergolong “novel-teologis” dan sekaligus ber-genre “fiksi ilmiah”.  Novel ini telah diterjemahkan ke bahasa latin dengan judul “Theologus Autodidactus”.  Novel ini bercerita tentang protagonis bernama Kamil, seorang pembelajar autodidak yang tiba-tiba hidup di sebuah pulau terpencil.  Dia baru kontak dengan dunia luar setelah kedatangan kapal yang terdampar di pulau itu dan membawanya kembali ke dunia berperadaban. Plot cerita ini berkembang menjadi fiksi ilmiah ketika klimaksnya adalah bencana dahsyat yang mendekati hari kiamat (idenya mirip film 2012).  Melalui novelnya ini Ibn an-Nafis menyampaikan berbagai pemikiran filosofisnya terkait keharusan adanya Tuhan, kehidupan, peran para Nabi, asal usul manusia, prediksi masa depan, hari kebangkitan dan sebagainya.   Penguasaannya yang baik atas bahasa dan pengetahuannya yang luas tentang biologi, astronomi dan geologi membuat novel ini ramuan yang sangat menarik antara agama, sastra dan sains.

Ibn an-Nafis hidup di masa kemelut politik yang melanda Daulah, terutama Perang Salib dan Serangan Tartar atas Baghdad yang mencapai Suriah.  Inilah yang membuat dia hijrah ke Mesir.  Kehancuran Baghdad yang juga memusnahkan jutaan buku mendorong Ibn An-Nafis dan banyak ilmuwan Islam lainnya untuk menulis kembali semua pengetahuan mereka untuk menyelamatkan khazanah pengetahuan dunia Islam.  Mereka telah “menyambungkan nafas” ilmiah dunia Islam, hingga kejayaannya masih bertahan enam abad kemudian.[]

Jumat, 14 Januari 2011

Mullen: Tantangan di Afghanistan Akan Lebih Sulit dari Tahun Lalu

mediaumat.com- Mike Mullen, Ketua Kepala Staf Gabungan AS mengulang kembali pernyataannya bahwa kemajuan yang dibuat oleh pasukan koalisi di Afghanistan sangat rapuh, namun tidak menutup kemungkinan untuk diperkuat kembali.
Mullen mengatakan pada saat konferensi pers bahwa pasukan koalisi akan menghadapi tahun yang paling sulit. Tahun yang akan diwarnai oleh kekerasan dan kerugian lebih besar dari tahun sebalumnya. Dikatakan, namun demikian, ia menyerukankepada pasukan koalisi agar terus maju di wilayah-wilayah yang menjadi target kelompok pemberontak untuk dikuasainya.
Mullen juga membahas proses rekonsiliasi dengan Taliban dan ikatan yang akan menghubungkan negaranya dengan Afghanistan setelah dimulainya penarikan sebagian pasukan AS pada pertengahan tahun ini.
Dalam kesempatan ini, Mullen juga menyinggung persoalan Iran yang akan berpartisipasi di berbatasan dengan Afghanistan, serta melakukan berbagai kegiatan di sana, yang digambarkannya sebagai kegiatan terbatas (arabic.rt.com, 13/1/2011).

Rabu, 12 Januari 2011

Lebih Dari 60 % Produk Tidak Bersertifikasi Halal

mediaumat.com- Memakan makanan haram jauh lebih berbahaya daripada memakan makanan beracun. Bila beracun efeknya akan terasa di dunia.

"Bila haram mungkin di dunia tidak terasa apa-apa, tetapi di akhirat akan menjadi masalah yang besar!" ujar Lukmanul Hakim, Direktur Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI), Kamis (6/1) pagi di Kantor MUI Pusat, Jakarta.

Dalam saresehan Milad ke-22 tahun LPPOM MUI itu Lukmanul Hakim menyatakan dari jumlah produk yang beredar di Indonesia, berdasarkan data Badan POM RI, produk teregristrasi sebanyak 113.515. Sedangkan yang memiliki Sertifikat Halal MUI sebanyak 41.695.

"Artinya hanya 36,73 % saja dari produk beredar teregistrasi yang memiliki sertifikat halal MUI," ujarnya prihatin karena lebih dari 60 % produk yang beredar di tengah umat meskipun tidak beracun tetapi belum dapat dipastikan kehalalannya.

Apalagi dengan adanya perjanjian perdagangan bebas (free trade) Indonesia dengan Cina dan negara lainnya yang seringkali mengabaikan kehalalan.

Sudah seharusnya, Indonesia sebagai negara berpenduduk mayoritas Muslim ini merubah free trade menjadi fair trade (perdagangan berkeadilan). "Adil dalam melindungi hak konsumen Muslim," tegasnya.

Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan jumlah produk bersertifikat halal MUI dan upaya melindungi serta menentramkan masyarakat Indonesia, maka diperlukan regulasi yang merubah prinsip voluntary (sukarela) menjadi mandatory (wajib) bagi produk teregistrasi untuk memproses sertifikasi halal.

MUI pun menyatakan perusahaan yang selama 3 x 2 tahun berturut-turut mendapatkan status sistem jaminan halal bernilai A maka akan mendapatkan sertifikat  sistem jaminan halal. Hingga hari ini baru ada 3 perusahaan saja yang mendapatkan sertifikat ini, yakni Indofood, Unilever, dan Ajinomoto. [] joko prasetyo

Selasa, 11 Januari 2011

Pemisahan Sudan: Kelanjutan Perjanjian Sykes-Picot

Tuesday, 11 January 2011 03:07
Referendum tentang pemisahan di Sudan selatan pada tanggal 9 Januari 2011 bersifat monumental dan membawa akibat-akibat  yang dahsyat.

Pemisahan ini telah memberikan preseden berbahaya dan merupakan pelanggaran fundamental dalam hal status quo karena sejumlah alasan:
1. Pertama, Dunia Islam membutuhkan persatuan, bukan pemisahan diri lagi.
Karena terpecah kedalam lebih dari lima puluh Negara. Dunia Islam telah menjadi lemah, tidak efektif dan tak berdaya. Meskipun teks-teks Islam secara jelas menjelaskan kewajiban persatuan politik, pemisahan Sudan menjadi dua negara yang lebih lemah merupakan  tindakan geopolitik yang tidak masuk akal di dunia yang semakin tergantung satu sama lain. Sudan pernah menjadi bagian dari Mesir, dan tidak ada jaminan bahwa pemisahan saat ini menjadi yang terakhir. Negara itu adalah negara terbesar di Afrika, dan salah satu negara terbesar di dunia, dengan daerah aliran Sungai Nil yang luas, cadangan minyak dan mineral yang luas, tanah yang subur dan hewan liar yang sangat banyak.
Saat ini di dunia, skala sangat penting yang menjelaskan mengapa negara-negara seperti Cina, Brasil dan India memiliki potensi yang sangat besar. Sudan telah menjadi sub-skala, dan pada saat Negara-negara pada hari ini meruntuhkan dinding pemisah diantara mereka, pemisahan suatu Negara hanya menjadikan tembok itu lebih tinggi dan lebih tinggi lagi. Tidak ada alasan strategis yang masuk akal untuk memisahkan suatu negara, ketika kita tahu dari contoh-contoh India, Palestina, Siprus dan Irlandia, pemisahan itu hanyalah mendorong peperangan di masa depan dan sumber ketidakstabilan lebih lanjut.

2. Kedua,  kemunafikan masyarakat internasional dalam hal pemisahan diri dan persatuan sangat luar biasa.
Barack Obama, seorang pengagum Abraham Lincoln, pasti telah gagal untuk melihat ironi bahwa Presiden yang begitu ia kagumi telah membawa bangsanya kedalam peperangan untuk mencegah Amerika pecah menjadi dua. Namun pada hari ini, dia dan yang lainnya mendukung pemisahan negara lain dan menyebutnya sebagai ‘langkah bersejarah'.
Jika memisahkan diri adalah begitu bersejarah bagi Sudan lalu mengapa Lincoln menentang perang saudara dengan mengorbankan begitu banyak nyawa dan harta untuk mempertahankan Amerika Serikat?
Jika memisahkan diri di Sudan sangat bersejarah, mengapa Inggris tidak akan mengizinkan Skotlandia, Wales atau Irlandia Utara untuk berpisah?
Mengapa Spanyol  tidak  memungkinkan berpisahnya wilayah Basque, atau Kanada bagi Quebec, atau India bagi Kashmir?
Mengapa di dunia Muslim, rakyatnya dianjurkan untuk memisahkan diri apakah itu Bangladesh, Timor Timur atau sekarang Sudan Selatan, namun untuk Jerman Barat dan Timur kesatuan politik adalah hal yang baik dan persatuan Korea pada akhirnya masih dianggap sebagai tujuan politik yang patut dipuji?
3. Kemerdekaan untuk Sudan Selatan adalah sebuah sandiwara.
Banyak isu yang perlu ditangani yang belum terselesaikan, seperti bagaimana membagi pendapatan minyak, atau apa yang terjadi dengan $ 35 juta hutang Sudan atau masa depan Abyei. Di luar ibukota Juba, tidak ada pembangunan dan jika orang percaya bahwa kemerdekaan akan memberikan daerah pedesaan selatan banyak manfaat, maka mereka akan sangat kecewa. 80% pelayanan di selatan (kesehatan, pendidikan, air dan sanitasi) disediakan oleh LSM-LSM. Sebuah negara yang tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar rakyatnya bukanlah negara yang layak. Sebuah negara yang bergantung pada bantuan asing dan organisasi-organisasi untuk berfungsi bukanlah negara berdaulat. Sebuah negara yang memiliki minyak di wilayah hukumnya, tetapi bergantung secara eksklusif pada pipa-pipa, kilang-kilang dan pelabuhan-pelabuhan  wilayah Utara bukanlah Negara yang layak.
Selain itu, Sudan Selatan sendiri tidaklah homogen atau wilayah yang damai. Sebagian besar warga sipil yang tewas selama dua dekade terakhir adalah akibat dari pertempuran antara suku-suku yang berperang di wilayah selatan.
4. Mendukung kesatuan bagi Sudan tidaklah berarti Anda tidak mengakui bahwa rakyat yang tinggal di Selatan, atau di Darfur, atau yang merupakan kelas istimewa di Utara, telah ditindas oleh rezim.
Pemerintah yang berkuasa berturut-turut telah membiarkan seluruh rakyat Sudan jatuh kedalam kekejaman yang mengerikan yang telah terjadi terhadap baik kaum Muslim dan maupun Kristen. Namun, solusi untuk masalah ini bukanlah memisahkan diri, karena pejuang kemerdekaan pada hari ini hanya akan menjadi sang penindas keesokan hari.
Solusinya bukanlah negara baru di Juba namun suatu perubahan dalam pemerintahan dan kepemimpinan atas seluruh negeri. Sebuah kepemimpinan yang tulus yang dapat mengimplementasikan suatu sistem yang akan mengurusi urusan masyarakat dengan adil terlepas dari suku atau warna kulit dan agama mereka. Wilayah Selatan tidak ditindas bukan karena terlalu banyak diberlakukan hukum Islam, tapi karena sebaliknya. Sejarah Afrika, Timur Tengah dan Balkan sebagian besar telah menunjukkan, dengan sedikit penyimpangan, bahwa ketika hukum Islam diterapkan dengan benar, non-Muslim diperlakukan secara manusiawi sebagai warga negara dan hak-hak mereka selalu dilindungi.
Keadaan Sudan saat ini menunjukkan kepada kita bahwa Barat tidak henti-hentinya melangsungkan Perang salib atas Dunia Islam dan propaganda melawan kembalinya Sistem Islam.
Tidak puas dengan pendudukan Palestina, Irak dan Afghanistan, mereka terus memperlakukan Dunia Islam sebagai papan catur. Dengan hasutan oleh masyarakat internasional atas laporan lebih dari 500 organisasi-organisasi  berita yang bersorak menyambut ibukota masa depan Sudan Selatan di Juba, jelaslah bahwa Barat terus mempromosikan perpecahan di Dunia Muslim. Apakah itu di Sudan, Palestina, Irak atau Afghanistan jelas bahwa banyak orang yang ingin perpecahan lebih lanjut dan pemisahan.
Di Irak , Wakil Presiden Amerika saat ini tercatat sebagai orang yang menyerukan pembagian negara itu menjadi tiga bagian. Di Afghanistan mantan Duta Besar Amerika untuk India menyerukan pemisahan Negara itu. Di Palestina, Barat terus mendukung pendudukan Israel atas tanah Islam. Sejak adanya perjanjian Sykes-Pikot yang terkenal itu di mana Inggris dan Perancis berusaha untuk memotong-motong Daulah Utsmani.


www.mediaumat.com

Senin, 03 Januari 2011

Abdul Malik bin Marwan - Berjasa Mencetak Uang Islam

Sejak negara Islam berdiri di Madinah, dan Nabi menjadi kepala negara Islam pertama, umat Islam sudah mengenal uang Dinar Bizantium, dan Dirham Kisra. Kedua uang dari dua negara yang berbeda ini mereka gunakan, tetapi bukan berpatokan pada nominalnya, melainkan berpatokan pada berat timbangannya. Mereka menggunakan timbangan penduduk Mekkah sebagai standar kedua mata uang tersebut. Sebagaimana sabda Nabi, “Timbangan (yang dipakai) adalah timbangan penduduk Mekkah, sedangkan takaran (yang dipakai) adalah takaran penduduk Madinah.” (HR Abu Dawud)
Ketika itu, 1 Dinar Bizantium sama dengan 1 Mitsqal, atau 4,25 gram emas, sedangkan 1 Dirham Kisra sama dengan 7/10 Mitsqal, atau 2,975 gram perak. Berat timbangan Dinar dan Dirham ini telah digunakan sejak sebelum Islam, dan ketika Nabi diutus dan menjadi kepala negara, timbangan yang sama masih tetap digunakan. Penggunaan Dinar dan Dirham dengan standar Mitsqal ini digunakan sejak zaman Nabi, Khalifah Abu Bakar dan ‘Umar bin Khatthab. Pada tahun 20 H, atau delapan tahun pemerintahan ‘Umar, beliau tetap menggunakan Dinar Bizantium dan Dirham Kisra, hanya dengan tambahan tulisan Arab, seperti “Bismillah” atau “Bismillahi Rabbi”. Kebijakan ini tetap berlanjut hingga zaman Khilafah ‘Amawiyah.
Pada tahun 75 H, ada yang mengatakan 76 H, Khalifah ‘Abdul Malik bin Marwan (65-86 H), Khalifah ‘Amawiyyah kelima, telah mencetak mata uang sendiri. Ia mencetak Dirham dengan bentuk dan model Islam yang khas, berisi teks Islam, diukir dengan tulisan Kufi. Sejak itu, kaum Muslim mempunyai mata uang sendiri, dengan model dan bentuk yang Islami, dan bebas dari bentuk dan model yang lain. Setelah itu, kaum Muslim pun meninggalkan Dinar Bizantium dan Dirham Kisra (‘Abdul Qadim Zallum, al-Amwal fi Daulati al-Khilafah, hal. 198-201).
Al-Baladzuri, dalam kitab Futuh al-Buldan, menceritakan dari ‘Utsman bin ‘Abdillah dari bapaknya menuturkan, “Aku datang ke Madinah dengan membawa Dinar dan Dirham Abdul Malik bin Marwan, sementara di sana terdapat sejumlah sahabat Nabi SAW dan para tabiin yang lain, namun mereka tidak ada yang mengingkarinya.”  Itulah jasa Khalifah ‘Abdul Malik bin Marwan. Ia juga dikenang bukan karena jasanya mencetak uang pertama kali dalam Islam, tetapi juga dikenal dengan jasanya memberikan titik pada huruf-huruf dalam mushaf. Ia jugalah Khalifah yang membangun Masjid Kubah Emas di Palestina. Membangun kembali Ka’bah, dan mengakhiri fitnah yang terjadi antara keluarga Bani ‘Amawiyyah dengan Sayyidina ‘Ali. Karena itu, pada zamannya, juga dikenal sebagai tahun rekonsilisasi yang kedua, atau ‘Am al-Jama’ah ats-Tsaniyyah, tepatnya tahun 73 H.
Keberadaan Dinar dan Dirham itu terus bertahan hingga Daulah Islam runtuh. Mata uang emas ini terbukti mampu menjaga stabilitasnya karena nilai nominal dan intrinsiknya sama. Ini sangat berbeda dengan mata uang kertas yang ada sekarang. Nilai nominal dan intrinsiknya sangat berbeda sama sekali. Sebagai kertas, uang kertas tak bernilai sama sekali jika diperjualbelikan.
Di sinilah masa keemasan Islam dengan Dinar dan Dirhamnya. Bila ini diberlakukan kembali, stabilitas moneter akan terjamin. Saatnya kembali ke mata uang emas dan perak.[]

Minggu, 02 Januari 2011

Paulus Ubah Total Ajaran Yesus

Hj Irena Handono, Pakar Kristologi, Pendiri Irena Center
Kebudayaan Yunani sangat berpengaruh luas di masyara-kat tanah Yudea kala itu, yang sekarang Palestina.  Masuknya kebudayaan dibawa penjajah Romawi. Selain menjajah, merampok harta rakyat dan kekayaan alam, mereka juga menyebarkan ideologi mereka ke masyarakat Yahudi yakni Pantheisme.

Kalau kita pernah menonton film serial Hercules, di sanalah gambaran tentang ajaran Pantheisme. Ajaran yang menyembah pada banyak tuhan. Ada yang disebut dengan Zeus, tuhan tertinggi, bapak semua tuhan. Ada Hera, istri Zeus, Ares tuhan perang, Aprodite tuhan kecantikan, dan masih banyak yang lain. Yang menarik di sini, Zeus mengawini perempuan bumi dan melahirkan seorang anak laki-laki yang super kuat yang diberi nama Hercules. Dan dia dianggap sebagai penyelamat umat manusia.

Mengapa disebut menarik, sosok pribadi Hercules ini sangat mirip dengan Yesus yang juga dianggap sebagai penyelamat umat manusia. Memang keda-tangan Yesus (Isa as) adalah untuk menye-lamatkan umat manusia tapi bukan sebagai tuhan yang hidup di tengah manusia seperti halnya Hercules. Nabi Isa as hanyalah seorang manusia, utusan Allah, seorang nabi, seorang penunjuk jalan pada kebenaran yang diridhai Allah SWT.
Nah ajaran yang salah ini, bahwa Yesus adalah tuhan seperti halnya Hercules, justru disebarluaskan oleh Paulus. Ajaran Yesus adalah menyembah pada tuhan yang satu, tauhid. Sedangkan ajaran Paulus adalah bentuk turunan dari ajaran Pantheisme. Paulus mengajarkan trinitas, tiga tuhan yakni bahwa ada Tuhan Bapak, Tuhan Anak dan tuhan Roh kudus.

Berikut adalah bagaimana sesung-guhnya perbedaan ajaran Paulus dan Yesus.
10 pokok beda ajaran Yesus dan Paulus :
1. Ajaran Yesus: Yesus adalah utusan Tuhan (Yesus tidak pernah meminta disembah/dituhankan).
Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel." (Matius 15:24)
Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. (Yohanes 17:3), (Yohanes 11:42) 
Aku (Yesus) berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia yang mengutusnya....Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku, dan barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia (Bapa) yang mengutus Aku. (Yohanes 13:16,20)
Kamu telah mendengar, bahwa Aku (Yesus) telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku. (Yohanes 14:28)
Ajaran Paulus: Yesus adalah tuhan.
Namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup. (1 Korintus 8:6)
Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. (Roma 10:9)
Paulus berusaha mendoktrin orang lain bahwa hanya dengan meyakini Yesus sebagai Tuhan dan percaya Yesus telah bangkit dari antara orang mati, maka ia akan diselamatkan. Dalam ajaran Paulus/Kristen, Yesus lebih dipromosikan sebagai Tuhan ketimbang dengan Tuhan Allah/Bapa. Bandingkan dengan pernyataan-pernyataan Yesus yang lebih menonjolkan Allah/Bapa sebagai Tuhan Yang Esa.

2. Ajaran Yesus : tidak membatalkan hukum Taurat, justru meneruskan hukum Taurat.
"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku (Yesus) datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. (Matius 5:17)
Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. (Matius 5:18)
Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekali-pun yang paling kecil, dan mengajar-kannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga. (Matius 5:19), (Matius 5:20)
Hukum Taurat merupakan bagian dari ajaran Yesus yang wajib dilaksanakan oleh umatnya.
Ajaran Paulus: Kristen mengutuk hukum Taurat.
Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kami-pun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: "tidak ada seorangpun yang dibenarkan" oleh karena melakukan hukum Taurat. (Galatia 2:16), (Galatia 3:24-25), (Galatia 5:4), (Roma 3:27-28) dan (Efesus 2:15).  (Bersambung)

Sabtu, 01 Januari 2011

Sejak Pendudukan Anak Lahir Cacat Meningkat Pesat di Fallujah

mediaumat.com- Hasil penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingginya angka anak lahir cacat di kota Fallujah, Irak dengan pendudukan pasukan AS yang menyerang kota itu pada tahun 2004, dimana pasukan AS telah mennggunakan depleted uranium selama pertempuran yang berlangsung di kota itu.
Surat kabar Inggris "The Guardian", edisi Jumat (31/12) menyebutkan bahwa para peneliti menyimpulkan, dimana tingkat anak lahir cacat di kota Irak sekitar 11 kali lipat dari keadaan normal. Dikatakan bahwa studi ini dilakukan sebelum studi serupa yang dilakukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia; dan setelah dua studi serupa yang juga menyimpulkan adanya rasio anak lahir cacat di kota Fallujah sejak pendudukan AS di Irak.
Sebelumnya, tentara pendudukan AS membantah adanya hubungan antara anak lahir cacat dengan senjata yang digunakan selama pertempuran yang berlangsung di Fallujah. Padahal tentara AS telah menerima berbagai pengaduan warga terkait dengan hal ini. Sementara itu sejumlah keluarga Irak membenarkan bahwa mereka telah membuat pengaduan, namun mereka belum pernah menerima Jawaban dari tentara AS (istdy)