mediaumat.com- Para pengunjuk rasa kelompok oposisi di Tahrir Square berhasil menangkap sekitar 200 orang dari para perusuh pro-Mubarak. Dan diketahui bahwa beberapa dari mereka adalah anggota polisi disamping tentara bayaran dari para preman. Mereka ini disewa oleh orang-orang Partai Nasional, demikian menurut beberapa saksi. Seorang saksi mata mengatakan pada channel "BBC" berbahasa Arab, bahwa ia termasuk di antara mereka yang berpartisipasi dalam penangkapan beberapa perusuh pro-Mubarak pada saat mereka melemparkan bom molotov dan batu, serta menyerang dengan senjata putih pada pada pengunjuk rasa yang bertahan di Tahrir Square. Dan diketahui bahwa banyak dari mereka itu adalah anggota polisi setelah ditemukan kartu identitas mereka. Ia melanjutkan bahwa di antara mereka yang ditangkap adalah "para preman" yang diketahui bahwa mereka disewa oleh orang-orang Partai Nasional dengan imbalan uang tunai yang berkisar antara 100 sampai 400 pound, dan makanan hangat dari salah satu restoran yang paling populer. Saksi menambahkan bahwa sebagian besar dari mereka diserahkan kepada aparat dari angkatan bersenjata, kecuali ada sekitar 35 orang yang ditempatkan dalam sebuah penjara rahasia di dalam stasiun kereta bawah tanah, di mana kereta sudah tidak berhenti sejak awal aksi protes. Mereka akan ditahan hingga urusan mereka jelas. Ia menjelaskan bahwa mereka menolak untuk menyerahkan para tahanan yang tersisa kepada militer karena takut militer tidak memperlakukannya dengan tegas, sebab beberapa dari mereka adalah anggota polisi, terutama dengan keraguan yang timbul baru-baru ini tentang keterlibatan militer dengan tujuan rezim penguasa. Di bagian lain, jaringan pengintai berita (syabakah rashdu lil akhbar) di situs jejaring sosial Facebook mempublikasikan foto salah satu anggota polisi yang telah ditangkap pada peristiwa Rabu berdarah di Tahrir Square (istdy). |
hati-hati
BalasHapushati-hati....provokasi :D