Rabu, 03 November 2010

RABIES

Fakta yang didapatkan :
-  Rabies terjadi lebih dari 150 negara dan teritori
-  Secara mendunia, lebih dari 55000 orang meninggal akibat rabies per tahunnya.
-  40% penderita yang terkena gigitan binatang yang dicurigai terkena rabies, berusia kurang dari 15 tahun.
-  Anjing merupakan sumber 99% kematian akibat rabies.
-  Pembersihan luka dan pemberiAn imunisasi dalam beberapa jam setelah gigitan dapat mencegah terjadinya rabies dan kematian.

PENDAHULUAN

    Rabies merupakan penyakit yang disebarkan melalui binatang ke manusia, yang disebabkan oleh virus. Virus ini dapat menginfeksi binatang liar atau domestik, menyebar ke manusia melalui air liur hewan yang terinfeksi dan masuk kedalam tubuh melalui gigitan atau cakaran.
    Rabies didapatkan diseluruh bagian dunia kecuali antartika, tetapi 95% kematian akibat rabies terjadi di Afrika dan Asia. Ketika gejala timbul, dapat berakibat kematian.

Gejala yang ditemukan
     Masa inkubasi rabies berkisar 1 – 3 bulan, tetapi dapat bervariasi antara kurang sampai lebih dari 1 tahun. Gejala awal dari rabies berupa demam, nyeri, terasa geli yang tidak dapat dijelaskan kenapa, perasaan terbakar pada daerah luka.
     Selanjutnya virus akan menyebar keseluruh tubuh termasuk ke susunan saraf pusat. Virus akan menyebar dan menyebabkan peradangan dan pembengkakan di otak dan batang otak.
     Dua bentuk penyakit yang dapat timbul yaitu kecemasan dan kelumpuhan. Rabies dalam bentuk kecemasan timbul gejala hiperaktivitas, sikap yang berlebihan, takut kepada air (hidrophobia) dan terkadang takut untuk terbang (aerophobia). Setelah beberapa hari, terjadi kegagalan fungsi jantung – paru dan menyebabkan kematian.
     Rabies dalam bentuk kelumpuhan terjadi sekitar 30% dari seluruh kasus. Bentuk rabies ini tidak terlalu bahaya, tetapi berlangsung lama dari jenis rabies bentuk kecemasan. Otot-otot gerak secara bertahap akan mengalami klumpuhan, berawal dari daerah sekitar gigitan atau cakaran. Secara perlahan akan terjadi koma dan akhirnya kematian. Bentuk rabies ini sering salah diagnosis, karena bentuknya yang tidak jelas, sehingga tidak banyak laporan mengenai kasus ini.
Beberapa gejala yang dapat ditemukan yaitu :
-          Cemas, tertekan
-          Mengeluarkan air liur terus menerus
-          Sakit kepala (berputar)
-          Nyeri yang hebat pada tempat gigitan hewan sebelumnya
-          Otot-otot menjadi lemah
-          Mudah terangsang
-          Kehilangan indra perasa pada daerah luka gigit
-          Demam yang tidak tinggi
-          Keram otot
-          Kesemuta dan kebas
-          Tidak bisa istirahat
-          Kesulitan untuk asupan makan (minum menyebabkan spasme pita suara)


Penegakkan Diagnosis
     Tidak ada tes yang tersedia untuk menentukan adanya infeksi rabies pada manusia sebelum gejala khas timbul (hidrophobia, aerophobia). Dengan menggunakan otopsi dapat ditemukan virus rabies di jaringan otak dengan menggunakan tes antibodi fluerescent.

Penyebaran Penyakit
     Manusia terinfeksi rabies dari binatang yang terinfeksi melalui gigitan dan cakaran. Anjing merupakan binatang utama penyebaran rabies, dan penyebab kematian sekitar 55.000 manusia di Asia dan Afrika.
     Kelelawar merupakan sumber infeksi rabies di Amerika Serikat dan Kanada. Rabies yang disebabkan oleh kelelawar pernah merebak di Australia, Amerika Latin dan Eropa Barat. Penyebaran yang disebabkan oleh hewan liar seperti rubah, rakun, sigung, anjing liar dan hewan karnivora lainnya, sangat jarang.
     Penyebaran dapat juga terjadi akibat terkenanya  mukosa atau luka yang masih segar kepada air liur hewan yang terinfeksi. Penyebaran antar manusia melalui gigitan secara teoritis memungkinkan tetapi belum pernah ditemukan. Penyebaran tidak terjadi melalui makanan dari daging hewan yang terkena infeksi.

PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan Setelah Tergigit
     Penatalaksanaan tepat dan segera dapat mencegah timbulnya gejala dan kematian. Penatalaksanaan berupa perawatan dari luka, pemberian immunoglobulin rabies dan segera vaksinasi.
     Pembersihan luka dari bakteri dan virusv di daerah luka terinfeksi dengan pembersihan secara fisik atau dengan anti septik merupakan cara yang paling efektif. Penatalaksanaan paling mudah dengan membersihkan dengan air, sabun, detergent, selama 15 menit  disertai pemberian iodine atau zat lain yang dapat membunuh virus rabies.
     Pemberian pengobatan setelah terkena luka oleh binatang yang diduga infeksi bergantung kepada derajat luka rabies tersebut.

Katagori Keterangan Pengobatan
I Menyentuh atau memberi makan binatang (tidak ada luka) Tidak ada
II Gigitan kulit yang tidak tertutup, lecet, garukan tanpa ada perdarahan Segera vaksinasi dan perawatan lokal dari luka
III Satu atau banyak gigitan atau cakaran yang dalam (melbihi kulit), jilatan pada kulit yang terluka, tergigit kelelawar Segera vaksinasi dan pemberian immunoglobulin rabies, perawatan luka segera

Siapakah yang paling berresiko?
     Rabies berpotensi terjadi lebih dari 3,3 juta manusia di Asia dan Afrika. Masyarakat desa memiliki resiko yang  lebih tinggi tetapi juga pada daerah tersebut sulit didapatkan vaksinasi yang tersedia. Walaupun seluruh usia dapat terkena, tetapi angka kejadian paling sering terjadi di usia dibawah 15 tahun, sehingga profilkasis diberikan pada anak usia 5 – 14 th, terutama laki-laki.
     Mereka yang berada didaerah endemis rabies, sering berpergian outdoor, termasuk dalam resiko tinggi rabies, sehingga perlu mendapatkan profilaksis rabies.

PENCEGAHAN

Eliminasi Rabies pada Anjing
     Rabies merupakan penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin. Strategi yang paling efektif  untuk mencegah penularan rabies adalah dengan vaksinasi terhadap anjing atau hewan lain yang dapat menularkan. Pemberian antirabies terhadap binatang-binatang pembawa, telah berhasil mengurangi angka rabies di beberapa negara terutama Amerika Latin.
    Pencegahan rabies melalui vaksinasi anjing domestik memiliki angka efektifitas yang tinggi dalam pencegahan rabies, selain itu secara lebih baik pula secara finansial.

Imunisasi Prevensi pada Manusia
    Vaksin pencegahan pada manusia juga sudah didapatkan, diberikan terutama untuk mereka yang memiliki resiko tinggi terjadi rabies (pekerja laboratorium, ahli hewan pada daerah rabies, dan pekerjaan lain yang berhubungan dengan hewan perantara rabies).

---------------------naudzubillah------------------------

0 komentar:

Posting Komentar

bagaimana menurutmu?