BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Perkembangan
individu berlangsung terus menerus dan tidak dapat diulang kembali.Masa remaja
merupakan masa yang rentan terhadap perbuatan-perbuatan yang kurang baik
diakibatkan sikap mereka yang suka mencoba-coba pada hal yang baru.Pada
perkembangan fisik remaja mulai nampak terutama pada bagian organ-organ
seksualnya secara fisik, pada masa remaja pula mulai pembentukan hormon-hormon
seksual sudah mulai terbentuk sehingga perilaku atau tingkah lakunya banyak
dipengaruhi oleh hormin tersebut.
Bimbingan orang tua terhadap anak pada suai remaja
sangatlah dibutuhkan agar mereka dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan
tingkat perkembangannya.Agar orang tua dapat memberikan bimbingan kepada
putra-putrinya hendaknya mengetahui perkembangan fisik remaja.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang masalah diatas, maka permasalahan “Perkembangan Fisik Remaja” dapat dirumuskan
sebagai berikut :
1.
Bagaimana defenisi remaja ?
2.
Bagaimana tahapan-tahapan perkembangan
fisik remaja ?
3.
Faktor – faktor apa saja yang
mempengaruhi perkembangan fisik remaja ?
4.
Masalah
apa saja yang terjadi dalam perkembangan fisik remaja ?
5.
Bagaimana pesan dan kesan
terhadap remaja ?
C.
Tujuan Penelitian
- Untuk Memenuhi tugas yang diberikan pada mata kuliah Perkembangan Peserte didikUniversitas Wiralodra.
1.
Untuk mengetahui pengertian
remaja
2. Untuk mengetahui tahapan-tahapan perkembangan fisik remaja
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan fisik
remaja
4. Untuk mengetahui masalah-masalah yang
terjadi dalam perkembangan fisik remaja
5.
Bagaimana pesan dan kesan
terhadap remaja.
BAB II
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN FISIK REMAJA
A. Definisi Remaja
Kata “remaja” berasal dari bahasa latin yaitu adolescere
yang berarti to grow atau to grow maturity (Golinko, 1984 dalam
http://rumahbelajarpsikologi.com /2009/05/23/remaja.). Banyak tokoh yang
memberikan definisi tentang remaja, seperti DeBrun mendefinisikan remaja
sebagai periode pertumbuhan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa.Papalia
dan Olds (2001) tidak memberikan pengertian remaja (adolescent) secara
eksplisit melainkan secara implisit melalui pengertian masa remaja
(adolescence). (http://rumahbelajarpsikologi.com /2009/05/23/remaja
Dalam berbagai buku psikologi terdapat perbedaan
pendapat tentang remaja namun pada intinya mempunyai pengertian yang hampir
sama. Penggunaan istilah untuk menyebutkan masa peralihan masa anak dengan
dewasa, ada yang menggunakan istilah puberty (inggris) puberteit (Belanda),
pubertasi (latin), yang berarti kedewasaan yang dilandasi sifat dan tanda-tanda
kelaki-lakian dan keperempuanan. Ada pula yang menyebutkan istilah adulescento
(latin) yaitu masa muda. Istilah pubercense yang berasal dari kata pubis yang
dimaksud dengan pubishair atau mulai tumbuhnya rambut di sekitar kemaluan.
Istilah yang dipakai di Indonesia para ahli psikologi
juga bermacam-macam pendapat tentang definisi remaja.Disini dapat diajukan
batasan remaja adalah masa peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang
mengalami perkembangan semua aspek/fungsi untuk memasuki masa dewasa.
Menurut Sarlito (1991), tidak ada profil remaja
Indonesia yang seragam dan berlaku secara nasional. Masalahnya adalah karena
Indonesia terdiri dari berbagai suku, adat dan tingkatan sosial ekonomi, maupun
pendidikan. Sebagai pedoman umum remaja di Indonesia dapat digunakan batasan
usia 11 – 24 tahun dan belum menikah.(Sunarto : 1998 : 56)
Batasan usia 11 – 24 tersebut didasarkan pada
pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:
1.
Usia 11 tahun adalah usia
dimana pada umumnya tanda-tanda seksual sekunder mulai tampak (kriteria fisik)
2.
Usia 11 tahun dianggap oleh
masyarakat Indonesia sebagai masa akhir balig, baik menurut adat maupun agama,
sehingga mereka tidak diperlakukan sebagai anak-anak. (kriteria sosial ).
3.
Pada usia tersebut mulai ada
tanda – tanda penyempurnaan perkembangan jiwa seperti tercapainya identitas
(ego identity), tercapainya fase genital dari perkembangan kognitif maupun
moral.
4.
Batas usia 24 merupakan batas
maksimal, yaitu untuk memberikan peluang bagi mereka kriteria sampai pada usia
tersebut masih menggantungkan diri pada orang lain, belum mempunyai hak-hak
penuh sebagai orang dewasa (secara tradisi)
5.
Status perkawinan sangat
menentukan, karena arti perkawinan masih sangat penting di masyarakat Indonesia
secara menyeluruh. Seorang kriteria sudah menikah diusia berapapun dianggap dan
diperlakukan sebagai orang dewasa.
6.
Batasan usia diatas adalah
sebagian pendapat dari berbagai pendapat yang dikemukakan oleh beberapa ahli
psikologi, pendapat lain tentang batasan usia remaja dikemukakan oleh Hurlock
(1964) bahwa batasan usia remaja itu antara 13 sampai 21 tahun, yang terbagi
menjadi dua yaitu ; remaja awal usia 13 – 14 tahun, dan remaja akhir usia 17 –
21 tahun.
B.
Perubahan Fisik Selama
Masa Remaja
Dengan
berkurangnya perubahan fisik kecanggungan pada masa puber dan awal masa remaja
pada umunya menghilang, karena remaja yang lebih besar sudah mempunyai waktu
tertentu untuk mengawasi tubuhnya yang bertambah besar.Mereka juga terdorong
untuk menggunakan kekuatan yang diperoleh dan selanjutnya merupakan bantuan
untuk mengatasi kecanggungan yang timbul kemudian.
Karena kekuatan mengikuti pertumbuhan otot, anak
laki-laki pada umumnya menunjukkan kekuatan yang terbesar pada usia 14 tahun,
sedangkan anak perempuan menunjukkan kemajuan pada usia ini dan kemudian
ditinggalkan karena perubahan minat lebih dari pada kurangnya kemampuan.
Perubahan
fisik selama masa remaja dibagi menjadi beberapa tahap :
1.
Perubahan Eksternal
Perubahan
yang terjadi dan dapat dilihat pada fisik luar anak. Perubahan tersebut ialah :
a.
Tinggi Badan
Rata-rata
anak perempuan mencapai tinggi matang pada usia antara tujuh belas dan delapan
belas tahun, rata-rata anak laki-laki kira-kira setahun setelahnya.
Perubahan tinggi badan remaja dipengaruhi asupan makanan yang diberikan, pada anak yang diberikan imunisasi pada masa bayi cenderung lebih tinggi dari pada anak yang tidak mendapatkan imunisasi.Anak yang tidak diberikan imunisasi lebih banyak menderita sakit sehingga pertumbuhannya terhambat.
Perubahan tinggi badan remaja dipengaruhi asupan makanan yang diberikan, pada anak yang diberikan imunisasi pada masa bayi cenderung lebih tinggi dari pada anak yang tidak mendapatkan imunisasi.Anak yang tidak diberikan imunisasi lebih banyak menderita sakit sehingga pertumbuhannya terhambat.
b.
Berat Badan
Perubahan
berat badan mengikuti jadual yang sama dengan perubahan tinggi badan, perubahan
berat badan terjadi akibat penyebaran lemak pada bagian-bagian tubuh yang hanya
mengandung sedikit lemak atau bahkan tidak mengandung lemak.
Ketidak seimbangan perubahan tinggi badan dengan berat badan menimbulkan ketidak idealan badan anak, jika perubahan tinggi badan lebih cepat dari berat badan, maka bentuk tubuh anak menjadi jangkung (tinggi kurus), sedangkan jika perubahan berat badan lebih cepat dari perubahan tinggi badan, maka bentuk tubuh anak menjadi gemuk gilik / gembrot (gemuk pendek).
Ketidak seimbangan perubahan tinggi badan dengan berat badan menimbulkan ketidak idealan badan anak, jika perubahan tinggi badan lebih cepat dari berat badan, maka bentuk tubuh anak menjadi jangkung (tinggi kurus), sedangkan jika perubahan berat badan lebih cepat dari perubahan tinggi badan, maka bentuk tubuh anak menjadi gemuk gilik / gembrot (gemuk pendek).
c.
Proporsi Tubuh
Berbagai
anggota tubuh lambat laun, mencapai perbandingan yang tubuh yang baik.Misalnya
badan melebar dan memanjang sehingga anggota badan tidak lagi kelihatan terlalu
pandang.
d.
Organ Seks
Baik
laki-laki maupun perempuan organ seks mengalami ukuran matang pada akhir masa
remaja, tetapi fungsinya belum matang sampai beberapa tahun kemudian.
e. Ciri – ciri Seks Sekunder
Ciri
– ciri seks sekunder yang utama, perkembangannya matang pada masa akhir masa
remaja. Ciri sekunder tersebut antara lain ditandai dengan tumbunya kumis dan
jakun pada laki-laki sedangkan pada wanita ditanda dengan membesarnya payudara.
2.
Perubahan Internal
Perubahan
yang terjadi dalam organ dalam tubuh remaja dan tidak tampak dari
luar.Perubahan ini nantinya sangat mempengaruhi kepribadian remaja. Perubahan
tersebut adalah :
a. Sistem Pencernaan
Perut
menjadi lebih panjang dan tidak lagi terlampau berbentuk pipa, usus bertambah
panjang dan bertambah besar, otot-oto di perut dan dinding-dinding usus menjadi
lebih tebal dan kuat, hati bertambah berat dan kerongkongan bertambah panjang.
b. Sistem Peredaran Darah
Jantung
tumbuh pesat selama masa remaja, pada usia tujuh belas atau delapan belas,
beratnya dua belas kali berat pada waktu lahir. Panjang dan tebal dinding
pembuluh darah meningkat dan mencapai tingkat kematangan bilamana jantung sudah
matang.
c. Sistem Pernafasan
c. Sistem Pernafasan
Kapasitas paru-paru anak perempuan hampir matang
pada usia tujuh belas tahun ; anak laki-laki mencapat tingkat kematangan baru
beberapa tahun kemudian.
e. Jaringan Tubuh
Perkembangan
kerangka berhenti rata-rata pada usia delapan belas tahun. Jaringan selain
tulang, khususnya bagi perkembangan otot, terus berkembang sampai tulang
mencapai ukuran yang matang.
C.
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Pertumbuhan Fisik Remaja
Pertumbuhan
fisik erat hubungannya dengan kondisi remaja.Kondisi yang baik berdampak baik
pada pertumbuhan fisik remaja, demikian pula sebaliknya.
Adapun kondisi-kondisi yang mempengaruhi sebagai berikut :
Adapun kondisi-kondisi yang mempengaruhi sebagai berikut :
1. Pengaruh Keluarga
Pengaruh
keluarga meliputi faktor keturunan maupun faktor lingkungan. Karena faktor
keturunan seorang anak dapat lebih tinggi atau panjang dari anak lainnya,
sehingga ia lebih berat tubuhnya, jika ayah dan ibunya atau kakeknya tinggi dan
panjang.
Faktor
lingkungan akan membantu menentukan tercapai tidaknya perwujudan potensi
keturunan yang dibawa dari orang tuanya.
2. Pengaruh Gizi
Anak yang mendapatkan gizi cukup biasanya akan
lebih tinggi tubuhnya dan sedikit lebih cepat mencapai taraf dewasa dibadingkan
dengan mereka yang tidak mendapatkan gizi cukup.
Lingkungan
juga dapat memberikan pengaruh pada remaja sedemikian rupa sehingga menghambat
atau mempercepat potensi untuk pertumbuhan dimasa remaja.
3. Gangguan Emosional
Anak
yang sering mengalami gangguan emosional akan menyebabkan terbentuknya steroid
adrenal yang berlebihan dan ini akan membawa akibat berkurangnya pembentukan
hormon pertumbuhan di kelenjar pituitary. Bila terjadi hal demikian pertumbuhan
awal remajanya terhambat dan tidak tercapai berat tubuh yang seharusnya.
4. Jenis Kelamin
Anak
laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat dari pada anak perempuan, kecuali
pada usia 12 – 15 tahun. Anak perempuan baisanya akan sedikit lebih tinggi dan
lebih berat dari pada laki-laki-laki. Hal ini terjadi karena bentuk tulang dan
otot pada anak laki-laki berbeda dengan perempuan. Anak perempuan lebih cepat kematangannya
dari pada laki-laki .
5. Status Sosial Ekonomi
5. Status Sosial Ekonomi
Anak
yang berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi rendah, cenderung lebih
kecil dari pada anak yang bersal dari keluarga dengan tingkat ekonomi rendah.
6. Kesehatan
Kesehatan
amat berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik remaja.Remaja yang berbadan sehat
dan jarang sakit, biasanya memiliki tubuh yang lebih tinggi dan berat
disbanding yang sering sakit.
BAB III
MASALAH PERKEMBANGAN FISIK REMAJA
A.
PERKEMBANGAN CIRI SEKUNDER YANG TERTUNDA / TERHAMBAT.
a.
Defenisi
·
Suatu kondisi dimana ciri
sekunder pada remaja terlambat perkembangannya, yang menyebabkan ketidakpuasan
remaja akan body image.
·
Pada remaja yang melewati masa puber (masa remaja awal) dan
akhir masa puber (masa remaja akhir), permasalahan fisik yang terjadi
berhubungan dengan ketidakpuasan/keprihatinan mereka dengan keadaan fisik yang
tidak berkembang secara proporsional sesuai dengan usia remaja pada umumnya
atau tidak berkembang sesuai dengan fisik ideal yang mereka inginkan.
·
Remaja dengan permasalahan ini
seringkali membandingkan dirinya dengan fisik orang lain ataupun fisik
artis/aktor idola mereka, dalam hal ini terfokus pada pinggul, pantat, perut,
paha dan payudara (remaja perempuan) dan kumis, jakun, jenggot dan otot kekar
(pada remaja laki-laki).
b. Akibat pada
remaja
1. Kepercayaan diri remaja menurun
2. Distress emosi
3. Pikiran yang berlebihan tentang
penampilan
4. Depresi
5. Perilaku makan yang malapdativ, berlanjut
ke anoreksia
6. Menurunnya nilai akademik di sekolah
c. Penanganan
1.
Bagi orang tua, penting mempertahankan agar anak remajanya
selalu dalam keadaan sehat, dan terpenuhi kebutuhan akan gizi seimbang.
2.
Memberikan pemahaman kepada anak tentang
proses kematangan pada anak seusianya dan hal-hal yang dapat menghambat
kematangan tersebut bukanlah suatu yang memalukan /menakutkan, sehingga ia
tidak membayangkan terus-menerus bahwa ada suatu kesalahan pada dirinya
bilamana ia berbeda dengan teman-temannya.
3.
Bimbing anak menggali potensi diri, yang
bisa menjadi keunggulan dalam hal yang lain sehingga ia tidak merasa malu akan
penampilan, misal prestasi akademik, prestasi olahraga, perstasi seni, dan
lain-lain.
4.
Membantu anak memperbaiki penampilan diri.
5.
Menjelaskan pada anak bahwa setiap individu itu unik, berbeda dan
mempunyai karakteristik masing-masing yang bisa di unggulkan.
B.
KETERLAMBATAN MENCAPAI TAHAP PERKEMBANGAN KOGNITIF OPERASIONAL
FORMAL
a. Defenisi
·
Merupakan suatu perilaku
ketidakmampuan remaja dalam mencapai tahap perkembangan operasional
formal yaitu kemampuan untuk berpikir secara abstrak, menalar secara
logis, dan menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia.
·
Sebagian remaja masih berada
pada pada tahap perkembangan berpikir sebelumnya yaitu tahapan operasional
kongkrit, dimana pola pikir yang digunakan masih sangat sederhana, dan belum
mampu melihat masalah dari berbagai dimensi.
·
Jika keterlambatan perkembangan
tahapan ini tidak dilatih/diperbaiki maka akan berlanjut hingga dewasa, dimana
seseorang tidak mempunyai keterampilan berfikir dan masih menggunakan penalaran
dari operasional kongkrit.
·
Masalah pola pikir ini sering
terjadi pada remaja-remaja di negara berkembang dan negara terbelakang.
b.
Penyebab
1.
Pola asuh orang tua yang
cenderung masih memperlakukan remaja sebagai anak-anak, sehingga remaja tidak
memiliki keleluasan dalam memenuhi tugas perkembangan sesuai dengan usia dan
mentalnya
2.
Sistem pendidikan yang selalu
menggunakan metode satu arah ( ceramah), tidak melatih anak berpikir dan
berpendapat.
3.
Kurangnya perhatian guru dan
orang tua pada tahap perkembangan berpikir remaja.
c.
Penangangan
1.
Pentingnya memberikan pemahaman kepada
anak tentang tugas-tugas perkembangan pada remaja secara normal dan memotivasinya untuk mencapai hal
itu.
2.
Mendorong anak untuk bercita-cita secara realistik, dan tidak kecewa akan prestasi yang telah dicapai tetapi berusaha
memperbaikinya
3.
Ajak remaja berdiskusi tentang banyak hal,
mempelajari dan mengembangkan konsep-konsep sederhana menjadi lebih komplit,
hargai perbedaan perndapatnya.
4.
Libatkan remaja dalam menyelesaikan suatu permasalahan, biarkan ia berfikir secara bebas hargai ide dan pendapatnya,
meskipun ide tersebut tidak realistik untuk diterapkan dan tidak ada hasil yang
siginifikan bila ide tersebut dilaksanakan.
BAB IV
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Beberapa kesimpulan yang di dapat dari penulisan makalah
ini antar lain sebagai berikut :
1. Pertumbuhan
fisik pada remaja ditandai dengan terjadinya pubertas. Pubertas adalah proses
menuju kematangan individu secara seksual yang berupa pertumbuhan biologis
seperti bertambahnya tinggi & berat badan, perubahan proporsi & bentuk
tubuh, dan tercapainya kematangan seksual (kemampuan bereproduksi).
2. Faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi pertumbuhan fisik remaja antara lainKeluarga, gizi, emosional, jenis kelamin, status
sosial ekonomi, dan Kesehatan.
3. Dampak-dampak
yang akan terjadi apabila beberapa remaja mengalami perbedaan pertumbuhan
antara lain :
a. Bagi
remaja cowok yang pertumbuhannya badannya cepat, mereka senantiasa kawatir kalau sudah besar nanti akan
terlalu tinggi
b. Bagi
remaja cowok yang tergolong lambat, mereka senantiasa kawatir kalau
perkembangan fisik nya akan terhambat sehingga mereka jadi minder
c. Bagi
remaja cewek yang pada umumnya lebih cepat tumbuh daripada remaja cowok, mereka
jadi bahan olok-olok an teman-teman sebayanya.
B.
SARAN
Adapun saran-saran dalam makalah Pertumbuhan dan perkembangan fisik remaja
dan permasalahannya ini adalah sebagai berikut.
1.
Perlu perhatian lebih oleh orang tua terhadap
perkembangan anak-anak mereka.
2.
Orang
tua perlu memberikan pengertian sejak dini kepada anak-anak mereka terhadap
perubahan yang terjadi.
0 komentar:
Posting Komentar
bagaimana menurutmu?