Sabtu, 02 Juni 2012

Pertumbuhan dan Perkembangan Komunikasi


BAB 1
PENDAHULUAN
  1.             Latar Belakang
Siapapun tahu bahwa komunikasi adalah hal yang terpenting yang mampu mempengaruhi kesuksesan seseorang. Sepertinya jika kita bisa berbicara dengan baik dan menyenangkan tentu hal itu akan disukai oleh banyak orang dan tidak menutup kemungkinan kita akan menjadi jauh lebih sukses di bidang karir maupun di kehidupan kita baik di dalam lingkungan sekolah, kerja, rumah dan masyarakat. “Jangan menjadi orang rata-rata”, Maksud dari kalimat tersebut adalah memang benar bahwa mayoritas orang mempunyai fisik yang normal dalam hal ini dikhususkan mulut (pintu pertama seseorang untuk berkomunikasi), tetapi tidak semua orang bisa menggunakan mulutnya dengan baik sehingga ini sangat berpengaruh bagi kesuksesan mereka. Yang perlu kita perhatikan sekarang adalah bagaimana caranya agar kita tidak menjadi rata-rata orang, mulailah belajar yang melatih otak kita untuk menjadi lebih baik lagi dalam proses berkomunikasi atau berinteraksi dengan orang lain. Sebagai salah satu contoh kita bisa melihat apa yang telah dikatakan oleh Barrack Obama (presiden Amerika Serikat) dalam pidato kampanye-nya, ia mengatakan “Saat ini kita tidak butuh pemimpin orang kaya (sambil menyindir saingannya) tetapi yang kita butuhkan saat ini adalah pemimpin yang berasal dari keluarga biasa!! Orang kaya tidak akan mengerti bagaimana mayoritas perasaan dan penderitaan orang-orang amerika yang miskin saat ini !!! kita butuh pemimpin yang mengerti dan tahu penderitaan kita !!. pilih saya Barrack Obama !!”. Mungkin kalimat tersebut tidak sehebat dari Amerika-nya itu sendiri, tetapi bagaimanapun juga ia salah satu orang yang mempunyai kemampuan dalam berbicara.
Hal yang terpenting dari berkomunikasi adalah kemampuan berbicara yang bisa dilakukan seseorang, karena hal ini merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk pergaulan sehari-hari dalam proses berinteraksi yang mampu menentukan kesuksesan seseorang.. Salah satu diantaranya menggunakan komunikasi bicara lisan yang dapat dimengerti oleh lawan bicaranya. Dimana seseorang ingin mengungkapkan perasaan, keinginan hati dan pikirannya dengan cara berkomunikasi. Dengan adanya komunikasi diantara mereka akan terjadi suatu interaksi sosial antara satu dan lainnya, karena hubungan seseorang tersebut sama-sama saling membutuhkan, saling mengerti, saling memahami makna dan tujuan yang ingin di capai berdasarkan latar belakang yang ada.
2.       Rumusan Masalah
              Berbicara tentang pentingnya seseorang dalam kemampuannya untuk berkomunikasi, ternyata dalam kenyataannya tidak semua orang mampu menggunakan mulutnya dengan efektik. Tentunya hal ini sangat mengganggu terhadap orang tersebut, karena dalam praktek berkomunikasi biasanya seseorang kerap menemui berbagai macam hambatan yang jika tidak dapat ditanggapi dan disikapi secara tepat akan membuat proses komunikasi yang terjadi menjadi sia-sia karena pesan tidak tersampaikan atau yang sering terjadi adalah terjadinya penyimpangan. Hal ini disebabkan karena karakter dan pembawaan seseorang berbeda-beda. Diantaranya seperti orang yang merasa tidak percaya diri atau minder, orang yang arogan, ataupun orang yang terlahir mengidap autistik dll.
Maka dari itu penulis berniat untuk berbagi solusi terhadap permasalahan diatas :
 1.      Bagaimana cara mengatasi rasa minder ketika bertemu dengan orang baru ?!
2.      Apakah dengan pandai berkomunikasi atau berbicara bisa merubah hidup seseorang ?!
3.      Bagaimanakah cara berkomunikasi yang baik dengan orang yang menyebalkan ?!
 3.       Tujuan
           Tujuan penulis dalam menyusun karya ilmiah yang memuat materi tentang kemampuan berkomunikasi dengan orang lain diantaranya sebagai berikut :
1.      Sebagai kajian seseorang untuk memahami betapa pentingnya tentang cara berkomunikasi yang baik dan luwes dengan orang lain.
2.      Sebagai kajian seseorang agar dirinya mampu berjuang mempertahankan eksistensinya sebagai manusia  dalam kehidupan bermasyarakat.
3.      Sebagai bahan pembelajaran seseorang dalam proses berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain baik di lingkungan sekolah, kerja, rumah dan masyarakat.
4.      Untuk meningkatkan mutu dan kualitas seseorang dalam kemampuannya berbicara.

BAB II
KONSEP
 1.             KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI DENGAN ORANG LAIN
              ”Adalah seorang pendengar yang menentukan bagaimana sebaiknya sebuah pesan dimengerti”. Bagaimana dan seperti apa sudut pandang seseorang terhadap apa yang didengar, dilihat atau dimengerti sangatlah dibentuk oleh latar belakang dan pengalaman pribadi perorangan. Kalau diamati dalam kehidupan sehari-hari, banyak didapati orang yang berbicara. Namun tidak semua orang didalam berbicara itu memiliki kemampuan yang baik didalam menyampaikan isi pesannya kepada orang lain sehingga dapat dimengerti sesuai dengan keinginannya, dengan kata lain, tidak semua orang memiliki kemampuan yang baik didalam menyelaraskan atau menyesuaikan dengan detail yang tepat antara apa yang ada dalam pikiran atau perasaannya dengan apa yang diucapkannya sehingga orang lain yang mendengarkannya dapat memiliki pengertian dan pemahaman yang pas dengan keinginan si pembicara. Untuk penyampaian hal-hal yang sederhana mungkin bukanlah suatu masalah, akan tetapi untuk menyampaikan suatu ide/gagasan, pendapat, penjelasan terhadap suatu permasalahan, atau menjabarkan suatu tema sentral, biasanya memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi bagi seorang pembicara yang belum terbiasa, bahkan tidak semua orang mampu melakukannya dengan baik. Dibutuhkan suatu keterampilan atau kecakapan dengan proses latihan yang secukupnya untuk dapat tampil dengan baik menjadi seorang pembicara yang handal.
              Disadari bahwa keterampilan berbicara seseorang, sangat dipengaruhi oleh dua faktor penunjang utama yaitu internal dan eksternal. Faktor internal adalah segala sesuatu potensi yang ada di dalam diri orang tersebut, baik fisik maupun non fisik (psykhis), faktor pisik adalah menyangkut dengan kesempurnaan organ-organ tubuh yang digunakan didalam berbicara  misalnya, pita suara, lidah, gigi, dan bibir, sedangkan faktor non fisik diantaranya adalah: kepribadian (kharisma), karakter, temparamen, bakat (talenta), cara berfikir dan tingkat intelegensia. Sedangkan faktor eksternal misalnya tingkat pendidikan, kebiasaan, dan lingkungan pergaulan. Namun demikian, kemampuan atau keterampilan berbicara tidaklah secara otomatis dapat diperoleh atau dimiliki oleh seseorang, walaupun ia sudah memiliki faktor penunjang utama baik internal maupun eksternal yang baik. Kemampuan atau keterampilan berbicara yang baik dapat dimiliki dengan jalan mengasah dan mengolah serta melatih seluruh potensi yang ada.
              Pada dasarnya seorang pembicara yang handal adalah seseorang yang ketika ia berbicara, baik dalam komunikasi formal (presentasi, ceramah, dll.) maupun informal (pergaulan) memiliki daya tarik yang rhetoris (mempesona) dengan isi pembicaraan yang efektif (sistematis, benar/tepat, singkat dan jelas dengan bahasa yang tepat) sehingga orang yang mendengarkannya dapat mengerti dengan jelas dan tergugah perasaannya. Tetapi tampil berbicara dengan hanya mengandalkan teknik rhetorika, nampaknya tidaklah cukup untuk menjadi seorang pembicara yang handal. Karena bagimanapun hebatnya daya pesona yang ditimbulkan oleh seorang pembicara dalam penampilannya tanpa didukung oleh efektifitas pembicaraan yang dibawakannya, maka apa yang disampaikannya itu akan berlalu begitu saja tanpa menimbulkan kesan yang mendalam, atau dengan kata lain efek pesan yang disampaikannya itu hanya bertahan sampai selesainya pembicaraan, begitu pembahasan selesai maka selesai pulalah segalanya.
              Untuk itulah maka disamping seorang pembicara perlu memiliki rhetorika yang baik, ia juga perlu menguasai apa yang disebut berbicara yang efektif. Berbicara efektif merupakan sarana penyampaian ide kepada orang atau khalayak secara lisan dengan cara yang mudah dicerna dan dimengerti oleh pendengarnya. Hal itu dapat terjadi jika pembicaraannya sistematis, benar, tepat dan tidak berbelit-belit dengan penggunaan bahasa yang baik dan benar. Diantaranya adalah :
1.      Bicara dengan jelas
2.      Punya sesuatu untuk dikatakan
3.      Penuh pengertian
4.      Pengaruhi orang lain
5.      Berdirilah ditengah-tengah
6.      Miliki rencana
 2.Faktor Berkomunikasi diantaranya:
A. Berbicara
Berbicara merupakan salah satu alat komunikasi yang paling efektif.semenjak anak masih bayi sering kali menyadari bahwa dengan mempergunakan bahasa tubuh dapat terpenuhi kebutuhannya. Namun hal tersebut kurang dimengerti oleh anak.oleh karena itu baik bayi maupun anak kecil selalu berusaha agar orang lain mengerti maksudnya. Hal ini yang mendorong orang untuk belajar berbicara dan membuktikan bahwa berbicara merupakan alat komunikasi yang paling efektif di bandingkan denag bentuk bentuk komunikasi yang lain yang dipakai anak sebelum pandai berbicara. Oleh karena bagi anak bicara tidak sekedar merupakan prestasi akan tetapi juga berfungsi untuk mencapai tujuannya,misalnya:
1)      Sebagai pemuas kebutuhan dan keinginan
Dengan bebicara anak mudah untuk menjelaskan kebutuhan dan keinginannya tanpa harus menunggu orang lain mengerti tangisan,gerak tubuh atau ekspresi wajahnya. Dengan demikian kemampuan berbicara dapat mengurangi frustasi anak yang disebabkan oleh orang tua atau lingkungannya tidak mengerti apa saja yang di maksudkan oleh anak.
2)      Sebagai alat untuk menarik perhatian orang lain
Pada umumnya setiap anak merasa senang menjadi pusat perhatian orang lain. Dengan melalui keterampilan berbicara anak berpendapat bahwa perhatian orang lain terhadapnya mudah di peroleh melalui berbagai pertanyaan yang diajukan kepada orang tua misalnya apabila anak dilarang mengucapkan kata-kata yang tidak pantas. Di samping itu berbicara juga dapat untuk menyatakan berbagai ide,sekalipun sering kali tidak masuk akal bagi orang tua,dan bahkan dengan mempergunakan keterampilan berbicara anak dapat mendominasi situasi sehingga terdapat komunikasi yang baik antara anak dengan teman bicaranya.
3)      Untuk mempengaruhi perilaku orang lain
Dengan kemampuan berbicara dengan baik dan penuh rasa percaya diri anak dapat mempengaruhi orang lain atau taman sebaya yang berperilaku kurang baik menjadi teman yang bersopan santun, Kemampuan dan keterampilan berbicara dengan baik juga dapat merupakan modal utama bagi anak untuk menjadi pemimpin di lingkungan karena teman sebayanya menaruh kepercayaan dan simpatik kepadanya.
 B. Potensi Anak Berbicara Didukung oleh Beberapa Hal
 1.      Kematangan alat berbicara
Kemampuan berbicara juga tergantung pada kematangan alat-alat berbicara. Misalnya tenggorokan,langit-langit,lebar rongga mulut dan lain-lain  dapat mempengaruhi kematangan berbicara. Alat alat tersebut  baru dapat membentuk atau memproduksi suatu kata dengan baik sebagai permulaan berbicara.
2.      Kesiapan berbicara
Kesiapan mental anak sangat  bergantung pada pertumbuhan dan kematangan otak. Kesiapan dimaksud biasanya dimulai sejak anak berusia  antara 12-18 bulan,yang disebut teachable moment dari perkembangan bicara. Pada saat inilah anak betul-betul sudah siap untuk belajar bicara yang sesungguhnya. Apabila tidak ada gangguan anak aka segera dapat berbicara sekalipun belum jelas maksudnya.
3.      Adanya model yang baik untuk dicontoh oleh anak
Anak dapat membutuhkan suatu model tertentu agar dapat melafalkan jata dengan tepat untuk dapat dikombinasikan dengan kata lain sehingga menjadi suatu kalimat yang berarti. Model tersebut dapat diperoleh dari orang lain, misalnya orang tua atau saudara,dari radio yang sering didengarkan atau dari TV,atau aktor film yang bicaranya jelas dan berarti. Anak akan mengalami kesulitan apabila tidak pernah memperoleh model sebagaimana disebutkan di atas. Dengan sendirina potensi anak tidak dapat berkembang sebagaimana mestinya.
4.      Kesempatan berlatih
Apabila anak kurang mendapatkan latihan ketrampilan berbicara akan timbul frustasi dan bahkan sering kali marah yang tidak di mengerti penyebabnya oleh orang tua atau lingkungannya. Pada giliranya anak kurang memperoleh motivasi untuk belajar berbicara yang pada umumnya disebut “anak ini lamban” bicaranya.
5.      Motivasi untuk belajar dan berlatih
Memberikan motivasi dan melatih anak untuk berbicara sangat penting bagi anak karena untuk memenuhi kebutuhannya untuk memanfaatkan potens anak. Orang tua hendaknya selalu berusaha agar motivasi anak untuk berbicara jangan terganggu atau tidak mendapat pengarahan.
C.           Gangguan dalam perkembangan Berbicara
              Berbagai faktor tersebut terdapat beberapa gangguan yang harus diatasi oleh anak dalam rangka belajar berbicara. Perkembangan berbicara merupakan suatu proses yang sangat sulit dan rumit. Terdapat beberapa kendala yang sering kali dialami oleh anak.antara lain:
1.        Anak cengeng
Anak yang sering kali menangis dengan berlebihan dapat menimbulkan gangguan pada fisik maupun psikis anak. Dari segi fisik, gangguan tersebut dapat berupa kurangnya energi sehingga secara otomatis dapat menyebabkan kondisi anak tidak fit.sedangkan gangguan psikis yang muncul adalah perasaan ditolak atau tidak dicintai oleh orang tuanya,atau anggota keluarga lain. Sedangkan reaksi sosial terhadap tangisan anak biasanya bernada negatif. Oleh karena itu peranan orang tua sangat penting untuk menanggulangi hal tersebut,salah satu cara untuk mengajarkan komunikasi yang efektif bagi anak.
2.        Anak sulit memahami isi pembicaraan orang lain
Sering kali anak tidak dapat memahami isi pembicaraan orang tua atau anggota keluarga lain. Hal ini di sebabkan kurangnya perbendaharaan kata pada anak. Disamping itu juga dikarenakan orang tua sering kali berbicara sangat cepat dengan mempergunakan kata-kata yang belumdi kenal oleh anak. Bagi keluarga yang menggunakan dua bahasa (bilingual) anak akan lebih banyak mengalami kesulitan  untuk memahami pembicaraan orang tuanya atau saudaranya yang tinggal dalam satu rumah. Orang tua hendaknya selalu berusaha mencari penyebab kesulitan anak dalam memahami pembicaraan tersebut agar dapat memperbaiki atau membetulkan apabila anak kurang mengerti dan bahkan salah menginteprestasikan suatu pembicaraan.

3.Faktor-faktor Yang Membuat Orang Sulit Dalam Berkomunikasi
v  Perasaan Minder atau tidak mempunyai percaya diri.
v  Idealis, Terlalu berpegang teguh pada prinsip atau ideologi yang di pegangnya.
v  Over Confidance, Selalu menganggap dirinya lebih baik,pandai dan benar dari pada orang lain
v  Tidak Mempunyai keberanian untuk memulai pembicaraan
4.Mengatasi Hambatan-hambatan Dalam Proses Berkomunikasi
Ø  Berkomunikasi sesuai tingkatan bahasa para pendengarnya
Ø  Mengerti Keinginan arah Pembicaraan dari para pendengarnya
Ø  Mengerti kelas sosial para pendengarnya
Ø  Memahami latar belakang serta nilai-nilai teguh yang di pegang teguh para pendengarnya
 5.Manfaat Berkomunikasi Yang Baik
§  Terwujudnya sikap saling pengertian
§  Mempermudah kita dalam proses bergaul
§  Dapat merubah hidup kita
§  Menghindarkan kita dari suatu masalah yang disebabkan kesalahfahaman
 BAB III
STUDI KASUS DAN PENYELESAIANNYA
 1.                  Kasus 1
Seorang anak yang mengalami kesulitan dalam berkomunikasi atau berinteraksi dengan orang tuanya yang dikarenakan latar belakang pendidikan orang tuanya lebih rendah dari seorang anak tersebut.
Penyelesaian Kasus
Kita harus memahami terlebih dahulu siapa lawan bicara kita, bagaimana dan seperti apa sudut pandang orang tersebut terhadap apa yang didengar, dilihat atau dimengertinya. Karena semua hal itu sangatlah dibentuk oleh latar belakang dan pribadinya.
·           Usahakan dalam berkomunikasi sesuai dengan tingkatan bahasa lawan bicara kita. Dalam kasus ini seorang anak harus bertutur kata yang lembut dan dengan menggunakan bahasa yang sopan terhadap orang tua selaku lawan bicaranya.
·           Usahakan untuk mengerti kelas sosial lawan bicara kita. Seorang anak harus berbicara yang jelas dan terarah tanpa harus berbelit-belit atau menggunakan banyak istilah dalam dalam prosesnya berkomunikasi dengan orang tua yang notabene latar belakang pendidikannya rendah.
·           Usahakan untuk memahami latar belakang dan nilai-nilai yang dipegang teguh oleh lawan bicara kita.
2.                  Kasus 2
 Seorang ibu yang mengalami kesedihan dan kebingungan akibat ketidaktahuannya dalam menyikapi seorang anaknya yang telah mengidap auitistik sejak kecil. Dia selalu bertanya-tanya, apa yang harus saya lakukan ?,! apa yang terjadi dengan anak saya ?!, terapi apa yang cocok untuk anak saya ?!
Penyelesaian Kasus
Hal pertama yang dilakukan oleh orang tua adalah menenangkan jiwa dan  menerimanya dengan ikhlas karena autisme bukanlah akhir dari segalanya.  Mulailah dengan mencari informasi seputar autisme sebanyak-banyaknya baik melalui internet, buku ataupun bergabung dengan komunitas autisme. Sehingga orang tua bisa berbagi dan mendapatkan informasi dari para orang tua lainnya dengan pengalaman yang sama. Cermati gejala-gejala yang ada pada anak misalnya dalam hal kemampuannya berbicara, komunikasi atau interaksi. Dan benahi kekurangan anak dengan berbagai terapi.
 BAB IV
PENUTUP
 1 . Kesimpulan
1)      Belajar melatih otak kita untuk menjadi lebih baik lagi dalam proses berkomunikasi atau berinteraksi dengan orang lain.
2)      Berkomunikasi adalah kemampuan berbicara yang bisa di lakukan seseorang, karena hal ini merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk pergaulan sehari-hari dalam proses berinteraksi yang mampu menentukan  kesuksesan seseorang.
3)      Kemampuan berkomunikasi dengan orang lain adalah seorang pendengar yang menentukan bagaimana sebaiknya sebuah pesan dimengerti. Dan pada dasarnya seorang pembicara yang handal adalah seseorang yang ketika ia berbicara,baik dalam komunikasi formal (Presentasi,Ceramah,dll),maupun informal (Pergaulan)memiliki daya tarik yang rhetoris(mempesona)dengan isi pembicaraan yang efektif (sistematis,benar/tepat,singkat dan jelas)dengan bahasa yang tepat sehingga orang yang mendengarkannya dapat mengerti dengan jelas dan tergugah perasaannya.
4)      Berbicara merupakan salah satu alat komunikasi yang paling efektif,yang mencakup sebagai pemuas kebutuhan dan keinginan,sebagai alat untuk menarik perhatian orang lain,dan untuk mempengaruhi perilaku orang lain.
5)      Dalam potensi anak berbicara terdapat kematangan alat berbicara,kesiapan berbicara,adanya model yang baik untuk di contoh oleh anak,kesempatan berlatih dan memotivasi untuk belajar dan berlatih.
 2. Saran
 1)   Saran untuk pendengar,mendengarkan lebih dari sekedar mendengar kata-kata yang di ucapkan oleh orang lain.dan tidak semua orang yang anda jumpai sesuai dengan keinginan anda mungkin ada diantara mereka yang bersikap menyebalkan menurut kita,Tapi walaupun begitu tunjukanlah empati kepada orang tersebut karna bukan tidak mungkin di balik sikapnya yang menyebalkan ada sesuatu yang baik yang mungkin kita tidak ketahui.karena sebagai seorang yang profesional anda wajib bersikap baik terhadap semua orang,karena merupakan hal yang bisa bersikap baik kepada orang baik  akan tetapi merupakan sesuatu yang luar biasa jika anda bersikap baik kepada orang yang tidak baik.
2)    Disarankan kepada orang tua untuk memperhatikan anaknya dalam perkembangan komunikasi baik di lingkungan keluarga atau dengan teman sebayanya.

0 komentar:

Posting Komentar

bagaimana menurutmu?