Senin, 25 Juni 2012

Jenderal Suriah dan Dua Kolonelnya yang "Membelot" ke Turki

Media Turki mengatakan beberapa pejabat tinggi militer Suriah telah membelot ke Turki.
Seorang jenderal, dua kolonel, dua mayor dan sekitar 30 tentara lainnya dikatakan telah menyeberang ke provinsi Hatay pada Minggu malam.
Kantor berita Anatolia mengatakan mereka adalah bagian dari sekelompok sekitar 200 orang yang melintasi perbatasan semalam hingga hari Senin.
 
Ketegangan antara kedua negara telah meningkat setelah penembakan jet F-4 Turki oleh Suriah pada hari Jumat lalu.

Kedua pilot dilaporkan hilang setelah pesawat mereka jatuh di lepas pantai Mediterania Suriah.

Suriah menegaskan pesawat itu berada di wilayah udaranya sementara Turki menegaskan itu di wilayah udara internasional, 13 mil laut dari Suriah, ketika jatuh.

Dalam konferensi pers yang disiarkan oleh televisi pemerintah Suriah pada hari Senin, jurubicara Kementerian Luar Negeri Jihad Makdissi mengatakan reruntuhan dari pesawat tersebut terbukti telah ditembak jatuh di perairan Suriah.
"Pasukan pertahanan Suriah menggunakan senjata anti-pesawat dengan rentang terpanjang dari 1.2km.  Kami dapat mengkonfirmasi kerusakan itu disebabkan oleh tembakan anti-pesawat . Kami tidak menggunakan radar untuk tindakan ini."
Suriah berkomitmen berhubungan baik dengan Turki, Makdissi mengatakan bahwa jika Turki merespon positif, Suriah akan bertindak sesuai dengan niatan baiknya.
Uni Eropa, yang telah mendesak Turki untuk mengadopsi "restrained response", adalah untuk memperpanjang sanksi terhadap Damaskus untuk meningkatkan tekanan pada pemerintahan Bashar al-Assad.

Pencarian di Mediterania berlanjut untuk mencari dua pilot
F-4 itu, media Turki melaporkan bahwa sepatu mereka telah ditemukan, tetapi parasut mereka belum ditemukan.

Kabinet Turki akan membahas krisis ini pada hari Senin, sehari sebelum duta besar NATO di Brussels bertemu untuk mempertimbangkan tanggapan mereka.

Ankara telah menggunakan haknya dalam pasal 4 piagam NATO, dimana konsultasi dapat diminta ketika sekutu merasa keamanannya terancam.

Lebih dari 33.000 orang telah melarikan diri ke Turki sejak kekerasan Suriah dimulai pada Maret 2011.
Kedatangan terbaru berasal dari perbatasan dekat kota Reyhanli.

Anatolia melaporkan, mereka datang dengan keluarga mereka dan dibawa ke kamp Apaydin beberapa mil di dalam perbatasan.

Wartawan BBC Jonathan Head di Istanbul mengatakan ini adalah salah satu dari kelompok tunggal terbesar tentara yang membelot ke Turki.

Telah ada gejala pembelotan dari angkatan bersenjata Suriah selama tahun lalu, sebagian dari mereka untuk melawan kekuatan oposisi di dalam negeri.

Sejauh ini tidak ada bukti bahwa mereka memiliki dampak yang signifikan terhadap kemampuan militer Suriah untuk melawan, kata koresponden BBC.

Turki telah secara terbuka mendukung Tentara oposisi kemerdekaan Suriah  yang sebagian besar terdiri dari pembelot.

Pihak berwenang Turki mengatakan bahwa 12 jenderal Suriah telah membelot. Pekan lalu seorang pilot udara Suriah diberikan suaka politik setelah pesawatnya terbang ke Yordania.

 
Dugaan rute penerbangan dari F-4 PhantomTurki yang telah jatuh

1. F-4 Phantom lepas landas dari pangkalan udara Erhac, Turki, sekitar pukul 10:28 waktu setempat (07:28 WIB), pada tanggal 22 Juni

2. Suriah mengatakan jet memasuki wilayah udaranya pukul 11:40 (08:40 GMT)

3. Militer Turki kehilangan kontak dengan pesawat pukul 11:58 (08:58 WIB), ketika itu diatas
provinsi Hatay

4. Suriah mengatakan
pesawat pertahanan udara bergerak sekitar 1 km (0,5 mil laut) dari pantai dan jatuh ke laut 10 km (5 mil laut) barat Om al-Tuyour. Turki mengatakan pesawat itu 24km (13 mil laut) dari Suriah, yang berdasarkan hukum internasional dianggap wilayah udara internasional
 
Sumber : BBC -- http://www.bbc.co.uk


 
  

1 komentar:

bagaimana menurutmu?